Kangen Pacar, Siswi SMP Ini Nekat Bolos Sekolah

Para pelajar tersebut terjaring razia saat asyik nongkorng di warnet dan bermain game di play stasion di jam sekolah. Petugas gabungan juga menyisir sejumlah jalan protokol yang sering dijadikan tempat nongkrong para pelajar, di antaranya sepanjang Jalan Sultan Fatah, Jalan Pemuda, seputaran kantor Bupati Demak, GOR Pancasila, dan di sekitar parkir wisata Tembiring.

Para pelajar yang tengah nongkrong di pinggir jalan tersebut langsung lari tunggang langgang begitu mengetahui kedatangan petugas. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan lagi. Para pelajar yang ditangkap meronta-ronta minta dilepaskan, bahkan ada di antara nereka yang menangis minta ampun saat digelandang ke kantor Kesbangpolinmas Demak, untuk didata.

Di hadapan petugas, salah seorang pelajar, Falinda Senia Wardani, mengaku nekat membolos karena mempunyai persoalan keluarga, sehingga tidak bisa konsentrasi belajar.

"Baru kali ini membolos, mas. Ada masalah keluarga, jadi malas sekolah, apalagi pelajarannya IPS, saya tidak suka pelajaran itu," aku Falinda.

Selain malas sekolah, siswi kelas dua SMP 1 Wonosalam itu membolos karena ingin bertemu pacar di warnet. "Saya kangen sama pacar, mas. Baru sebulan pacaran," kata Falinda sembari tertunduk malu.

Pelajar lainnya, Nur Afif mengaku bolos sekolah karena ada kesepakatan dengan temannya sekelas agar tidak berangkat sekolah. Hal itu dilakukan semata-mata ingin memberi pelajaran kepada wali kelas yang kebetulan pada hari ini ulang tahu. "Rencananya hari ini mau ngerjai wali kelas, jadi sekelas tidak ikut pelajarannya. Ini malah kena razia," sesal Nur Afif, siswa kelas tiga Madrasah Aliyah NU (MANU) Demak.

Maftukhah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kesbangpolinmas Demak menjelaskan, razia pelajar bolos dilakukan sebagai upaya pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) di kalangan pelajar Demak, utamanya peredaran narkoba dan minuman keras serta mencegah aksi tawuran antarpelajar.

"Setelah dilakukan pembinaan dan bersedia membuat surat pernyataan, kita kembailkan ke pihak sekolah," jelas Maftukah.