Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan soal Sebatik Molor karena Masalah Bahasa

Kompas.com - 12/02/2014, 23:30 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com — Molornya penyelesaian masalah larangan masuknya speed boat warga Sebatik ke Tawau, Malaysia, antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia ternyata terkendala oleh bahasa. Meski serumpun, ternyata ada perbedaan cukup tajam dalam mengartikan satu bahasa.

Hal itu diungkapkan Asisten Tata Pemerintahan Setkab Nunukan Kalimantan Utara Abidin Tajang.

"Keputusan di Sosek Malindo masih ada kalimat kita pertanyakan karena antara bahasa kita dengan Malaysia kadang tidak sama. Salah satu contoh waktu keputusan di Langkawi kalau kita, Indonesia, mengatakan permasalahan ini diangkat, maksudnya diangkat ke tingkat yang lebih tinggi. Sementara di Malaysia diangkat itu dikeluarkan, tidak dibahas lagi," ujar Abidin Tajang, Rabu (12/2/2014).

Meski belum pasti, Abidin Tajang mengatakan, permasalahan larangan masuknya speed boat warga Sebatik ke Tawau, Malaysia, akan segera berakhir. "Dalam pembicaraan lewat Sosek Malindo, akan dibuka kembali. Kita sudah paparkan di Tawau ada tiga klasifikasi speed boat yang kita tawarkan, artinya mereka belum mengatakan iya, tapi kelihatannya ada titik terang karena mereka sudah meminta jadwal," ujar Abdin.

Sementara itu, spesifikasi alat transportasi laut yang diminta Pemerintah Malaysia adalah 7 GT ke atas dengan peralatan safety lengkap, seperti life jacket, kompas, mesin terpisah, dan lainnya. "Aturan di sana, walaupun speed boat besar apabila itu mesin gantung, (penumpang) hanya boleh 15 orang," ujar Abidin Tajang.

Larangan masuknya speed boat warga Sebatik ke Tawau, Malaysia, awal tahun 2013 lalu berdampak cukup besar bagi perekonomian warga perbatasan Pulau Sebatik karena hampir 100 persen kebutuhan pokok warga perbatasan Pulau Sebatik bergantung pada Tawau, Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com