Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Tumor Ungaran Belum Dioperasi karena Masih Lemah

Kompas.com - 11/02/2014, 21:46 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Kepala Humas RSUP dr Kariadi, dr Darwito mengatakan, Dimas penderita tumor diperut belum sempat dioperasi karena kondisinya lemah. Sejak masuk ke Kariadi, Dimas menempati ruang ICU hingga akhirnya meninggal.

Darwito membenarkan bahwa penyakit yang membuat Dimas meninggal adalah William Tumor, yakni kanker yang menyerang perut. "Dilihat dari kondisinya sudah stadium akhir. Sebab meninggalnya diduga kanker yang telah menyerang organ di bagian perut," kata Darwito via sambungan telepon, Selasa (11/2/2014).

Dokter spesialis bedah kanker ini menambahkan, operasi besar yang akan dilakukan terhadap Dimas memerlukan bius total. Namun karena kondisinya lemah, operasi tak bisa dilakukan.

"Kami tidak bisa memaksakan jika kondisi pasien lemah. Harus dipulihkan dulu. Jadi saat di ICU itu untuk memulihkan kondisinya. Kalaupun meninggal itu karena kankernya yang sudah parah," tandasnya.

Luput dari perhatian

Dimas (9), anak tunggal Kaswadi dan Praptini menderita tumor William. Hampir setahun menahan sakit, anak buruh bangunan itu luput dari perhatian pemerintah.

Pernah dirawat di RSUP Kariadi selama 15 hari, namun tak mendapatkan penanganan medis yang semestinya. Rumah sakit berdalih, kuota Jamkesda sudah habis untuk rawat inap, sedangkan tindakan kemoterapi tidak ter-cover Jamkesda.

Dengan terpaksa Dimas dirawat alakadarnya di rumah oleh ibunya. Beberapa bulan kemudian, Kaswadi mengurus Jamkesmas agar Dimas bisa dirawat di rumah sakit lagi. Bahkan Kaswadi mengurus sendiri sampai ke Jakarta agar kartu Jamkesmas itu lebih cepat dikeluarkan.

Namun sayang, saat akan digunakan, kartu Jamkesmas itu ditolak rumah sakit lantaran ada peralihan Jamkesmas ke BPJS. Walhasil, orangtua Dimas harus kembali mengurus BPJS.

Pada saat yang bersamaan, kondisi Dimas makin parah. Perutnya makin membuncit dan kedua kakinya membengkak. Aktivitasnya dihabiskan di atas kursi roda, mulai dari makan, tidur sampai buang air besar.

Setelah diberitakan, barulah Dimas mendapatkan perhatian publik, mulai dari politisi sampai Bupati Semarang. Bupati Mundjirin memerintahkan Dinas Kesehatan mengurus Dimas sampai bisa tertangani secara medis dengan baik.

Tiga hari lalu, Dimas akhirnya bisa kembali dirawat di RSUP Kariadi Semarang setelah sebelumya menunggu selama dua hari di RSUD Ungaran. Namun sayang, ajal lebih awal menjemput Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com