Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pelesiran, Pejabat yang Sekolah di Singapura Akan Diawasi

Kompas.com - 10/02/2014, 22:11 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 60 pejabat Kota Bandung mulai kepala dinas hingga kepala bidang bakal disekolahkan ke Singapura akhir bulan Februari 2014 mendatang. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan, meski disekolahkan di Singapura, mereka tidak akan bisa bebas pelesiran. Pasalnya, mereka akan dipantau.

"Jadi enggak dateng kayak turis, terus lihat-lihat, mengobservasi sendiri, ini mah dibimbing juga," kata Ridwan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Kota Bandung, Senin (10/2/2014).

Ridwan menambahkan, terkait pengawasan tersebut akan disepakati oleh pihak Singapura dan Kota Bandung. "Itu yang akan kita bahas, sebelum MoU kita akan adakan rapat internal dengan Kedubes Singapura terkait detil-detilnya," ucapnya.

Sementara itu, Ridwan berharap warga kota Bandung tidak memandang program menyekolahkan kepala dinas dan kepala bidang ke Singapura itu dianggap negatif. "Lihat dulu niat positifnya, jangan melihat peluang eksesnya, kita lakukan ini agar capacity building Bandung Juara ini dimulai dari SDM-nya," tuturnya. "Dimana ada kesempatan untuk menaikkan kapasitas SDM-nya itu akan dikejar," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, bakal terbang ke Singapura dalam waktu dekat ini. Kepergian pria yang akrab disapa Emil ini adalah untuk menandatangani MoU kerja sama pendidikan untuk para kepala dinas.

"Kita (Pemkot Bandung) akan menandatangani MoU pendidikan. Bisa training bisa sekolah untuk Kepala Dinas dan Kabid terbaik," kata Emil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Kota Bandung, Senin (10/2/2014).

Lebih lanjut Emil menjelaskan, selain sekolah dan training, para Kepala Dinas dan Kabid yang dikirim ke Singapura akan belajar tentang bagaimana mengelola dan membangun kota di negara maju. "Mereka magang dengan departemen-departemen tata kota di Singapura," terangnya.

Keberangkatan mereka, kata Emil, akan dibagi dalam empat kloter. Menurutnya, hal tersebut agar pelayanan di Pemkot Bandung tidak banyak terganggu. "Ada 60 orang (berangkat). Soalnya kalau semua pergi kan, pelayanan repot," tuturnya.

Emil berharap program sekolah bagi pejabat ini menjadikan para Kepala Dinas dan Kabid bisa lebih modern dalam membangun Kota Bandung. "Supaya pintar, biar tahu di negara maju bagaimana mengurusi jalan, ngurusi taman dan sebagainya. Jadi sifatnya dimagangkan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com