Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pers, Wartawan Promo Kupat Tahu

Kompas.com - 10/02/2014, 05:23 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kawasan Alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah, dipadati ribuan warga pada akhir pekan kemarin. Mereka terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan Festival Kupat Tahu (FKT) yang diselenggarakan oleh sekumpulan wartawan Kota Magelang yang tergabung dalam Wartawan Lereng Tidar (Walet).

Kegiatan yang kali pertama ini digelar untuk merayakan Hari Pers Nasional (HPN). Peda festival ini, ada puluhan stan penjual makanan khas Kota Magelang, Kupat Tahu. Masing-masing stan menyajikan menu yang berbeda dengan ciri khas beragam, tidak hanya berasal dari Kota Magelang, melainkan juga beberapa yang berasal dari wilayah Kabupaten Magelang.

"Kami ingin ikut berpromosi kuliner khas Magelangi agar dikenal masyarakat luas, " urai panitia, Nur Imron Rosyadi, Sabtu (8/2/2014). ”Pak SBY (Presiden RI) saja makan Kupat Tahu ketika di Kota Magelang. Karena itu, dengan kegiatan ini diharapkan, masyarakat Magelang lebih mencintai dan memfavoritkan Kupat Tahu sebagai kuliner andalan,” lanjut dia.

Menurut Imron, nama Kupat Tahu memang tidak asing di telinga masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya. Namun, tidak sedikit yang belum mengerti bahwa Kupat Tahu di luar daerah membawa nama Magelang.

Sempat diwarnai hujan, rangkaian acara tersebut tak lalu menjadi sepi. Selain FKT, sejumlah acara yang dimuai sejak pagi itu juga diadakan Car Free Day, senam bersama, parade band, donor darah, lomba foto model, lomba makan kupat tahu, serta makan bersama anak yatim.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat membuka acara FKT 2014 mengatakan, dalam momen Hari Pers Nasional, pemberitaan di media massa semakin objektif. Ia juga bangga, memiliki insan pers di wilayahnya yang kreatif dengan gagasan mengadakan untuk mempromosikan nama Kupat Tahu.

”Tidak ada kata lain selain bangga dengan para wartawan Kota Magelang. Dengan even ini, kami harapkan Kupat Tahu semakin terkenal di mana pun,” ujar Sigit. Selain itu, dia juga berharap, kepada para wartawan agar merancang opini publik dengan cermat dan tetap objektif.

Dalam pemberitaan, harap Sigit, fakta berita harus dikedapankan selain unsur informatif dan berimbang. "Bagaimanapun pers adalah bagian dari pilar demokrasi. Untuk itu, kami berharap supaya insan pers tetap mengedepankan azas dan kode etik jurnalistik,” ungkap Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com