Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Hidup Bersahabat Jaga Bali sebagai "Pulau Surga"

Kompas.com - 09/02/2014, 10:13 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Pengamat budaya dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Dr Ketut Sumadi, menilai, nenek moyang orang Bali memiliki perilaku hidup bersahabat dengan alam dan hal itu bermanfaat dalam menjaga Pulau Dewata.

"Kondisi demikian mampu membuat wisatawan terpesona, terutama orang-orang Barat yang berpetualang dan berwisata ke Bali," kata Dr Ketut Sumadi yang juga Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana IHDN Denpasar, Minggu (9/2/2014).

Ia mengatakan, jauh sebelum Indonesia merdeka, kehadiran wisatawan dan orang Barat di Bali itu kemudian menuliskan pengalamannya dan menginformasikan hal tersebut kepada para sahabatnya di negeri Barat.

"Oleh orang-orang Barat, Bali dicitrakan sebagai Pulau Surga, sebuah pulau yang eksotik dengan perilaku penduduknya yang ramah tamah. Pencitraan Bali sebagai Pulau Surga mengundang semakin banyak orang Barat berwisata ke Bali di awal tahun 1930-an," ujar Ketut Sumadi.

Bahkan, kala itu Bali dinilai sebagai surga terakhir sehingga semakin terkenal ke penjuru dunia yang hingga kini menjadi destinasi pariwisata dunia.

Pemerintah Provinsi Bali dan Indonesia hingga sekarang masih mengandalkan pariwisata sebagai primadona penghasil pendapatan daerah dan devisa negara.

"Ini artinya, apa yang dilakukan secara sungguh-sungguh oleh para leluhur orang Bali zaman dahulu, sekarang telah menghasilkan buah kemakmuran bagi warga setempat maupun para pendatang dari luar daerah yang tinggal di sini," tutur Ketut Sumadi.

Namun, masalahnya sekarang, bagaimana dan siapa yang paling berkontribusi meneruskan cita-cita dan spirit perilaku bersahabat dengan alam Bali seperti yang dilakoni oleh para leluhur tersebut di tengah arus deras perkembangan budaya pariwisata sekarang ini.

"Tanah tempatnya berpijak kecil tanpa sumber daya alam yang bisa ditambang atau dieksploitasi untuk meraih keuntungan ekonomi besar, seperti di Pulau Kalimantan, Jawa, atau Papua," kata Sumadi.

Oleh sebab itu, leluhur orang Bali dengan penuh jiwa raga, merawat, menjaga, dan memelihara Pulau Dewata dengan harapan mampu memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakatnya.

"Untuk itu, kebersihan, kelestarian, keamanan, dan kenyamanan menjadi kunci utama, selain pengembangan serta pelestarian seni budaya yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan," ujar Ketut Sumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com