Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Nunukan Temukan 374 Kg Daging Ayam Berformalin

Kompas.com - 07/02/2014, 22:11 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara, memeriksa 4 ton daging ayam kiriman dari Sulawesi yang bersandar di Pelabuhan Tunontaka, Nunukan. Pemeriksaan tersebut terkait ditemukannya 374 kilogram ayam mengandung formalin saat razia oleh tim pemeriksa yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Peternakan, Diperindakop, dan Forkahat Kabupaten Nunukan di lapak pedagang Pasar Pagi Nunukan.

Kepala Seksi Pembinaan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan Ramsida mengatakan, kandungan formalin ditemukan kali pertama dalam masakan olahan sebuah katering. Kemudian Dinas Kesehatan bersama tim sidak melakukan uji sampel atas daging ayam yang dijual pedagang di pasar pagi.

“Katering itu mau ngurus rekomendasi. Untuk mengeluarkan rekomendasi harus diuji. Dari 3 kali uji, hasilnya positif mengandung formalin. Dari situ kita lakukan razia di tempat katering itu membeli ayam. Kita periksa langsung di tempat dan positif (formalin)," jelas Ramsida, Jumat (7/2/2014).

Sementara itu, pihak Karantina Kabupaten Nunukan mengaku selalu melakukan tes setiap ada daging dari Sulawesi yang masuk ke Nunukan. “Itu memang harus disertai surat kesehatan hewan, dalam hal ini daging. Pengambilan sampel terakhir tanggal 24 Januari. Itu hasilnya negatif. Pengambilan kami acak. Kedatangan daging ayam dari Sulawesi ini seminggu dua kali. Rata-rata sekali datang 8 ton lebih," jelas Harindra, penanggung jawab wilayah kerja karantina Nunukan.

Hasil pengujian terhadap lebih dari 4 ton daging ayam dari Sulawesi di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Nunukan oleh Dinas Kesehatan Nunukan ternyata negatif formalin. Namun demikian, Ramsida akan terus berupaya melakukan uji sampel daging ayam dari Sulawesi tersebut.

“Kemarin dengan penguji yang sama hasilnya negatif, tapi kita memantau terus, jangan sampai lepas. Selanjutnya setiap ada ayam dari Sulawesi, kita akan uji di sini. Kalau hasilnya berformalin, berarti yang di sana yang nakal. Kalau hasilnya negatif, berarti di sini yang nakal, karena kemarin positif mengandung formalin. Kita akan menelusuri dari mana sebenarnya," jelas Ramsida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com