Aksi ini sebagai bentuk protes atas tindakan salah satu oknum polisi lalu lintas Polres Pulau Ambon yang memukili salah satu sopir angkot jurusan Kebun Cengkeh, Jailani di Pos Lantas Pasar Mardika Ambon.
Para sopir angkot ini menghentikan segala aktivitas sambil menghalang-halangi jalan di kawasan itu sehingga menyebabkan kemacetan hebat. Mereka bahkan merazia sejumlah angkot yang masih beroperasi dan memaksa penumpang keluar dari dalam angkot.
Aksi ini sempat menimbulkan ketegangan antara sesama sopir. Sejumlah sopir yang marah bahkan sempat menyerang dan memukuli salah seorang sopir yang nekat beroperasi. Dalam aksi mogok itu, para sopir menuntut agar Kapolres Pulau Ambon dapat memberikan sanksi kepada pelaku pemukulan rekan mereka.
Selain itu para sopir juga meinta agar polisi tidak merubah rute yang selama ini dilalui angkot Kebun Cengkeh. “Kita minta pelaku pemukulan terhadap rekan kami itu dapat diberikan sangsi,” kata Cano, salah seorang sopir.
Para sopir juga mengeluhkan adanya sejumlah oknum anggota polisi lalu lintas yang kerap memanfaatkan para sopir untuk mendapatkan keuntungan.
”Ada oknum polisi lalu lintas yang selalu menyusahkan kami para sopir. Saat kita para sopir ditahan dia meminta sejumlah uang dari kita.ini yang kita sesalkan,” ujar sopir lainnya.
Selain menggelar aksi mogok di kawasan kebun Cengkeh, puluhan sopir lainnya juga mendatangi Kantor Polres Pulau Ambon di kawasan Perigi Lima untuk menyampaikan tuntutannya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.