Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan Peraga Kampanye, Panwas Diancam Pedang

Kompas.com - 05/02/2014, 15:44 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com — Penertiban terhadap alat peraga kampanye oleh Panitia Pengawas Pemilu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Nunukan berujung ancaman dengan senjata tajam.

Ketua Panwas Nunukan Abdul Kadir mengatakan, ancaman terhadap anggota Panwas dan Satpol PP Nunukan disebabkan kurangnya pemahaman caleg terhadap aturan terkait pemasangan alat peraga kampanye.

"Banyak caleg yang kurang memahami, sampai itu menganggap bahwa itu bukan pelanggaran. Pada dasarnya pelanggaran sehingga ada gesekan sedikit, ada yang protes. Tadi ada yang menurut informasi ada sampai mau kasih keluar (pedang) samurai," kata Kadir, Rabu (5/2/2014).

Selama tiga hari penertiban oleh Panwas dan Satpol PP Nunukan, lebih dari 400 alat peraga kampanye berupa spanduk, baliho, dan stiker dibongkar dan dibawa ke kantor Panwas.

Alat-alat peraga tersebut dibongkar karena tidak memenuhi beberapa aturan. "Seperti memasang baliho di titik yang seharusnya untuk tempat spanduk atau bendera. Kemudian, bentuk dan ukuran dari baliho maupun spanduk. Spanduk itu ukurannya satu setengah kali tujuh meter. Kurang boleh, lebih tidak boleh. Kemudian, baliho tidak boleh memasang gambar caleg. Pemasangan algaka (alat peraga kampanye) di fasilitas umum, seperti tiang listrik, tiang telepon, pohon yang ditanam DKPPK, ini juga banyak yang melanggar," papar Abdul Kadir.

Meskipun mengalami kendala, baik ancaman maupun belum adanya dana yang turun untuk operasional Panwas, Ketua Panwas Kabupaten Nunukan Abdul Kadir memastikan akan tetap menjalankan fungsi Panwas sebagai pengawas terhadap kegiatan Pemilu 2014.

"Ini panggilan, walaupun sekarang belum ada RKA untuk Panwas, kami yakin dana itu ada. Kalau nggak bulan ini, ya bulan depan. Kalau tidak bulan depan, ya bulan depannya lagi. Untuk operasional penertiban ini, kami terpaksa keluar uang pribadi. Jumlahnya jutaanlah," ujar Abdul Kadir.

Mengenai upaya beberapa caleg yang mengancam dengan menggunakan senjata tajam, Abdul Kadir belum mau mengambil langkah melaporkan ke pihak kepolisian. "Belum, kita belum melapor ke polisi," ujar Abdul Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com