Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tambang Protes Larangan Ekspor Mineral Mentah

Kompas.com - 05/02/2014, 12:55 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Ratusan buruh dari Solidaritas Pekerja Tambang Nasional (Spartan) Sulawesi Tenggara turun ke jalan untuk mendesak pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2014 tentang larangan ekspor mentah.

Massa memblokade Jalan Raya di Kota Kendari, Rabu (5/2/2014), dengan menggunakan delapan truk fuso. Akibatnya, aparat kepolisian terpaksa mengalihkan arus lalu lintas di Jalan Raya Ahmad Yani dan Jalan Abdullah Silondae.

Massa Spartan juga menggelar aksi teatrikal shalat jenazah yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.

Menurut koordinator lapangan Spartan, Hasan Basri, larangan ekspor mineral mentah adalah tragedi kemanusiaan. Dan yang paling bertanggung jawab atas terbitnya peraturan pemerintah itu adalah pemerintahan SBY.

"Peraturan Pemerintah No. 01 Tahun 2014 telah membuat ribuan pekerja tambang di-PHK dan membuat potensi ekonomi rakyat di lingkaran tambang menjadi lumpuh," teriak Hasan di perempatan Jalan Ahmad Yani, Kendari, Rabu.

Menurutnya, kebijakan pemerintah yang diumumkan pada 11 Januari lalu itu telah merampas hak rakyat untuk memperoleh pekerjaan serta membuat masyarakat lingkar tambang kehilangan mata pencaharian.

"Pemerintah harus membuka mata, kami akan terus melawan kebijakan pemerintah yang sewenang-wenang merampas hak kami untuk mendapat pekerjaan sekaligus memutus harapan kelangsungan hidup anak dan istri kami," tegasnya.

Oleh karena itu, massa Spartan mendesak pemerintah agar bertanggung jawab untuk membayar pesangon dan menyediakan lapangan kerja pengganti bagi yang terkena PHK massal. "Kami meminta DPRD Sultra untuk menyampaikan tuntutan ke Menko Perekonomian, Menteri ESDM, Menteri Perindustrian, dan Menteri Hukum dan HAM," jelas mereka.

Seusai berorasi di perempatan lampu merah Jalan Ahmad Yani, massa kemudian berjalan kaki menuju gedung DPRD Sultra. Wakil Ketua DPRD Sultra M Endang SA yang menerima mereka menyatakan tetap akan mendukung aspirasi tersebut. 

"Pada intinya kami mendukung gerakan teman-teman, tetapi kami sarankan agar aspirasi ini dilanjutkan dengan mengajukan judicial review di Mahkamah Konstitusi," terang Endang.

Selanjutnya massa menyampaikan aspirasinya di kantor Gubernur Sultra di Jalan Haluoleo, Kendari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com