Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Perpres, Ratusan Nelayan Tegal Berangkat ke Jakarta

Kompas.com - 04/02/2014, 19:09 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis


TEGAL, KOMPAS.com — Dengan menggunakan 10 bus, sekitar 600 nelayan Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2014) sekira pukul 17.30 WIB, berangkat menuju Jakarta untuk menyuarakan penolakan terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2012.
 
Perpres yang mengatur pemberlakukan harga solar industri per 1 Februari dari Rp 5.500 menjadi Rp 13.470 bagi kapal pencari ikan di atas 30 gross ton (GT) dinilai akan mematikan mata pencarian para nelayan.
 
Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Eko Susanto mengatakan, pemberlakuan harga solar industri bagi kapal nelayan sangat berdampak. Oleh karena membuat banyak kapal tidak melaut karena tidak kuat membeli solar.
 
"Demi nasib semua nelayan, akhirnya kami menuju Jakarta dengan tujuan pertama kantor Pertamina dan Kementrian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) untuk berdemo," kata Eko sebelum keberangkatan di Kantor PNKT.
 
Eko menambahkan, nantinya unjuk rasa tidak hanya diikuti para nelayan dari Tegal. Nelayan datang dari sejumlah daerah, seperti Brebes, Pekalongan, Indramayu, dan Cirebon.
 
"Hari ini, Selasa (4/2/2014), semua nelayan berangkat menuju Jakarta, kami akan bergabung di sana sampai tuntutan turunnya harga solar terpenuhi," ujar Eko.
 
Salah satu pemilik kapal Tambari mengatakan, kewajiban menggunakan solar industri bagi kapal berukuran di atas 30 GT memberatkan pemilik kapal. Sebab, baik kapal berukuran di bawah maupun di atas 30 GT jenis dan harga ikan yang ditangkap sama.
 
"Kategori industri tidak jelas, sama-sama cari ikan di laut sistemnya bagi hasil bukan gajian, jangan disamakan sama di kota besar, kapal milik konglomerat," ungkap Tambari kesal.
 
Tambari berujar, dengan menggunakan harga solar industri, biaya operasional dipastikan akan melonjak drastis dari biasanya Rp 150 juta menjadi Rp 300 juta sekali melaut selama 20 hari sampai satu bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com