Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Aru, Polisi Tembak 3 Warga, 1 Tewas

Kompas.com - 04/02/2014, 15:42 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Tiga warga Desa Mesiang, Kecamatan Aru Tengah Selatan, ditembaki seorang oknum Brimob saat bentrok antara warga Desa Mesiang dan Desa Gomo-gomo pecah pada Senin (3/2/2014) sore kemarin. Akibat penembakan itu, salah satu dari ketiga warga yang tertembak dilaporkan meninggal dunia di tempat setelah peluru menembus dadanya.

Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan bentrokan antara warga dua desa ini dipicu oleh perselisihan sengketa lahan kawasan perbatasan pantai kedua desa. Warga desa yang tidak terima wilayahnya dimasuki warga desa lain langsung bereaksi dengan cara menegur sehingga memicu terjadinya bentrokan.

“Warga Desa Mesiang dicegat di laut, saat itu ada aparat juga bersama warga Desa Gomo-gomo. Saat ketegangan dan saling serang terjadi, polisi langsung menembak warga Desa Mesiang sehingga mengakibatkan tiga orang terluka, satu orang langsung tewas di tempat. Sedangkan dua lainnya luka parah,” kata sumber itu.

Camat Aru Tengah Selatan Landete Mangar yang dihubungi Kompas.com dari Ambon, Selasa (4/2/2014) siang, membenarkan adanya insiden penembakan tersebut. "Saya mendapatkan laporan penembakan warga itu terjadi kemarin sore. Seorang warga meninggal dunia, sedangkan dua lainnya luka parah. Tapi saya belum dapat laporan soal identitas mereka, karena saat ini saya sedang berada di Dobo," jelasnya.

Dia menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, penembak ketiga warga tersebut adalah oknum anggota Brimob. "Yang menembaki tiga warga itu oknum anggota Brimob," katanya singkat.

Dia menjelaskan, bentrokan dipicu oleh perselisihan sengketa lahan di kawasan pantai. Sebelumnya, kata dia, dua bulan lalu pihaknya telah membuat kesepakatan bersama antara empat kampung lainnya, yakni Bemun, Longgar, Mesiang ,dan Gomo-gomo soal sengketa lahan. Hasil kesepakatannya, semua pihak diminta tidak masuk ke areal yang disengketakan sampai ada kepastian hukum soal kepemilikan.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Kepualauan Aru AKBP Muhammad Rum Ohirat yang dikonfirmasi berulang kali melalui telepon selulernya tidak bisa dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com