Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tombol Panik Bakal Diaplikasikan di Bandung

Kompas.com - 03/02/2014, 20:17 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Polrestabes Bandung tengah merancang konsep untuk mengaplikasikan tombol panik (panic button) untuk mengantisipasi kejahatan di Kota Bandung.

Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, tombol panik yang biasanya digunakan di beberapa objek vital seperti bank, minimarket dan tempat lainnya yang rawan kejahatan, bisa juga dimiliki perorangan. Tombol tersebut nantinya akan langsung terkoneksi dengan polsek-polsek terdekat.

"Tombol panik konsepnya sudah ada di seluruh dunia, ketika ada kejadian kriminalitas tombol yang dibuat gantungan kunci atau ditempel di motor bisa dipencet langsung bunyi alarmnya di polsek," kata Ridwan Kamil di Polrestabes Bandung, Senin (3/2/2014).

Lebih lanjut Ridwan menjelaskan, setiap pemilik tombol panik harus bijak dan bertanggungjawab dalam penggunaannya. Selain itu, pemilik tombol panik akan didata terlebih dahulu.

"Jadi kalau ada penyalahgunaan bisa dihukum orang-orang yang main-main dengan tombol itu. Karena berarti menghabiskan tenaga resources polisi," paparnya.

Namun demikian, untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan, tombol panik tersebut tidak akan diberikan secara cuma-cuma. Karena harganya tidak terlalu mahal, kata Ridwan, masyarakat diharapkan bisa membeli tombol panik sendiri.

"Tombolnya beli sendiri-sendiri tapi servernya dari Pemerintah Kota. Nanti kita kasih tahu beli di mana kalau sudah matang konsepnya. Tapi banyak dijual di pasaran kok," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com