Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Maaf, BPBD Banyuwangi Tarik Bantuan Kadaluarsa

Kompas.com - 02/02/2014, 20:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi menarik semua paket makanan bantuan dari BNPB yang kadaluarsa dan mengganti dengan paket makanan baru. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyuwangi Eka Muharam Suryadi.

"Semua paket kecil yang kadaluarsa sudah kami tarik dari warga hari ini. Mereka juga mengembalikan paket makanan yang belum sempat dikonsumsi. Kami meminta maaf atas kesalahan ini, karena bantuan ini kami berikan sebelum tanggal 31 Januari 2014 dengan pemikiran bantuan makanan tersebut akan habis sebelum tanggalnya (kadaluarsa)," kata Eka, Minggu (02/02/2013).

Eka menjelaskan, bantuan tersebut sudah satu tahun di kantor BPBD Kabupaten Banyuwangi yang merupakan sisa bantuan untuk erupsi Gunung Raung setahun yang lalu. Pihaknya mengaku sudah memeriksa tanggal kadaluarsa sebelum dibagikan dan mengetahui ada sebagian yang kadaluarsa pada Januari 2014.

Namun, ia mengaku bahwa pihaknya menerima informasi makanan tersebut masih bisa dikonsumsi dua bulan setelah tanggal kadaluarsa.

"Tapi setelah mendapatkan masukan beberapa pihak, maka kami berinisiatif untuk menarik makanan bantuan yang memang dijatah hanya untuk satu atau dua hari pascaputing beliung. Selain itu, posisi makanan kaleng ini kan di dalam kardus dan di kardus tersebut nggak ada tanggal kadaluarsanya. Cap tanggalnya ada di bawah kalengnya dan kami kan nggak mungkin bongkar kardus satu persatu," kata Eka.

Untuk mengganti makanan yang kadaluarsa tersebut, BPBD Kabupaten Banyuwangi telah membagi 82 paket kecil makanan siap saji serta makanan tambahan kepada korban yang tersebar di 3 dusun.

Kali ini, BPBD tidak membagikan nasi dalam kaleng. Namun, pihaknya membagikan lauk pauk seperti kornet daging, gulai ayam, tumis jamur, dan ikan sarden. Ada pula makanan tambahan seperti kacang merah, kacang hijau dan minuman susu kedelai.

"Kami juga sudah mensosialisasikan bagaimana cara memasak yang benar serta makanan ini tidak untuk balita. Kami juga mengecek satu persatu bantuan untuk memastikan kadaluarsanya agar tidak kecolongan lagi. Kadaluarsanya masih satu tahun lagi kok," tambahnya.

Sriana (48), salah satu korban angin puting beliung di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran Banyuwangi mengaku membuang bantuan makanan siap saji yang diberikan oleh BNPB.

"Saat saya buka dan mau masak baunya tengik. Terus nasinya keras sekali di dalam kaleng. Sudah tidak layak buat dimakan. Ada beberapa tetangga yang muntah-muntah. Saat dibawa ke mantri, katanya keracunan makanan. Saya saja saat mual langsung minum air kepala muda banyak-banyak biar nggak jatuh sakit. Akhirnya saya buang. Takutnya kalau saya biarkan ada orang lain yang makan," kata Sriana.

Ia mengaku juga sudah mendapatkan makanan baru dari BPBD. "Tadi saya sudah nyoba masak dan baunya nggak tengik. Sempat juga tadi diajarkan gimana cara masaknya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com