Penuturan Kepala Desa Ngrimbi, Sumarmi, titik yang rawan longsor itu berada tidak jauh dari titik longsoran pertama. Kondisi tanah tebing itu menurutnya sudah mengalami keretakan.
"Beberapa kepala keluarga yang tinggal di bawahnya, akan dievakuasi," kata Sumarmi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/2/2014).
Pemindahan warga yang ada di lokasi itu sejalan dengan rencana Bupati Jombang Nyono Suharli. Nyono telah menyiapkan rencana relokasi terhadap 20 kepala keluarga yang tinggal di lereng bukit tersebut. Meskipun tempat relokasi belum dapat ditentukan, namun Nyono memastikan relokasi tetap berada di wilayah Kecamatan Bareng.
Relokasi tersebut sebagai bagian dari antisipasi adanya korban. Sebab, dalam bencana longsor pertama yang terjadi pada Selasa (28/1/2014), telah menyebabkan 14 korban jiwa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jombang, Nur Huda,sebelumnya juga menyampaikan adanya enam titik rawan longsor yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bareng dan Kecamatan Wonosalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.