Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kolor Ijo" Ditangkap, Ini Komentar Pesantren NU

Kompas.com - 31/01/2014, 22:06 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kasus penangkapan Buasir Nur Khotib (50) alias “Kolor Ijo” warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, di rumahnya, Kamis (30/1/2014) oleh Kepolisian Resor Kota Probolinggo, mendapat perhatian serius dari himpunan pesantren NU.

Ketua Robithotul Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdhatul Ulama (NU) Kota Probolinggo, Abdul Aziz mengimbau agar masyarakat mendekatkan diri kepada Allah agar terhindar dari musibah, seperti aksi Kolor Ijo tersebut.

Apalagi, kata Aziz, dalam menjalankan aksinya, Kolor Ijo menggunakan ilmu hitam dan azimat agar bisa leluasa mencuri barang milik korban dan memperkosa perempuan, sehingga korbannya disebut-sebut mencapai 31 orang, baik gadis maupun ibu-ibu.

Untuk menangkal ilmu hitam seperti yang dilakukan Kolor Ijo, Aziz mengajak masyarakat untuk memperbanyak ibadah, dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah, melalui amalan-amalan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

“Seperti membaca doa-doa, doa masuk rumah, doa keluar rumah. Selain itu, perbanyak membaca Al Quran, dzikir dan amalan lain. Nawwiru buyutakum biqiro’atil qur’an. Jika rumah kita dipenuhi dengan ibadah, insya Allah rumah kita akan dijaga malaikat dan dijauhkan dari musibah. Saat ini, masyarakat sudah banyak menyepelekan amalan-amalan seperti membaca doa untuk keselamatan dan mengaji Al Quran,” kata Aziz kepada Kompas.com via ponsel, Jumat (31/1/2013) petang.

Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung mengedepankan sisi rasionalitas ketimbang spiritualitas. Padahal, spiritualitas sangat penting diperhatikan dalam menjalani kehidupan ini. Misalnya, dengan memasang CCTV seolah-olah sudah aman. Padahal, kata dia, CCTV hanya pendukung sarana keamanan secara dzahir. Tapi secara batin adalah doa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin ini juga mendesak Pemkot Probolinggo agar turut meningkatkan kesadaran beragama kepada masyarakat. Dia menilai, pemkot lebih memberikan porsi pada sisi pembangunan fisik, tapi kurang dari sisi pembangunan spiritual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com