Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran di Nunukan Berebut Pakaian Bekas

Kompas.com - 31/01/2014, 19:55 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Tangan Fadila, perempuan paruh baya ini cekatan memilih-milih pakaian layak pakai di salah satu posko yang didirikan oleh sebuah partai. Sesekali tangannya berseliweran dengan sesama korban kebakaran memperebutkan baju layak pakai hasil sumbangan dari warga.

Fadila sendiri mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barangnya dari rumah yang ditempatinya di RT 09 Kampung Sungai Bolong saat terjadi kebakaran Kamis pukul 10.00 Wita kemarin.

“Nggak tahu sudah dapat berapa, ini dikasih masuk kompek (tas kresek) saja semua mas. Habis semua barang mas. Saya nggak sempat menyelamatkan barang-barang, karena saya lagi kerja kemarin. Ini cuma baju di badan aja,” ujar Fadila sambil memilih-milih baju Jumat (31/01/2014).

Kebakaran melanda pemukiman di dekat sungai Bolong, Nunukan. Sebelumnya disebutkan jumlah sementara rumah yang terbakar mencapai 150 unit. Namun setelah ditelusuri ulang, rumah warga yang hangus sebanyak 62 unit.

Pasca-kebakaran tersebut, bantuan dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan partai politik serta caleg langsung berdatangan. Bahkan Pemerintah Kabupaten Nunukan langsung menetapkan tanggap darurat atas bencana kebakaran tersebut. Bahkan sore harinya pemerintah daerah langsung membuat posko penanggulangan korban bencana kebakaran di lahan bekas terminal.

Namun berdasarkan pantauan Kompas.com, baru lima kepala keluarga yang mau menempati tenda pengungsian. Sebagian besar warga korban kebakaran lebih memilih menumpang di rumah saudara maupun tetangga yang luput dari kebakaran.

"Bantuan yang saya terima ada uang satu juta langsung saya terima dari H Batto (salah satu pengusaha di Nunukan) sama beras dari warga sebelah sungai," ujar Fadilla.

Beberapa partai politik peserta pemilu serta calon anggota legislatif di Nunukan pun tampak membuka posko di lokasi kebakaran di kampung padat yang terletak di bantaran sungai Bolong. Partai Keadilan Sejahtera terlihat membuka posko di depan jalan menuju kampung sungai bolong. Sementara salah satu caleg Irwan Sabri juga membuka posko tak jauh dari posko PKS.

Dari pengakuan beberapa warga yang masih bertahan di lokasi kebakaran, mereka mengaku mendapat bantuan langsung dari beberapa caleg berupa sembako, mi instan, air mineral dan uang tunai dengan besaran bervriasi dari Rp 500.000 hingga Rp 2 juta.

Meski terang-terangan membuka posko dengan bendera partai, pengurus PKS Kabupaten Nunukan menolak disebut memanfaatkan momen kebakaran untuk berkampanye. Dedy Ahmadi, wakil ketua DPD PKS Kabupaten Nunukan mengatakan, pihaknya melakukan aksi sosial bukan hanya saat terjadi kebakaran di sungai Bolong saja.

"Itu (kampanye) kan penafsiran, bisa macam-macam. Yang jelas kami berbuat seperti ini bukan kali ini saja, sudah beberapa kali kami melakukan aksi sosial. Kami dari kemarin langsung menyiapkan nasi kotak makanan sudah jadi, kasihan mereka sudah tidak punya apa-apa. Kami hanya fasilitator saja bantuan dari warga,” jelas Dedy Ahmadi.

Akibat kebakaran yang menghanguskan pemukiman terpadat di Nunukan pada Kamis (30/1/2014) kemarin pukul 10.00 Wita, sebanyak 360 jiwa dari 130 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com