Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Diminta Turun Tangan Atasi Konflik Risma-Wisnu

Kompas.com - 31/01/2014, 19:35 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
 — Polemik pelantikan Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana dinilai sebagai dampak konflik internal DPC PDI-P Surabaya. Karena itu, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri diminta datang ke Surabaya untuk menyelesaikan polemik tersebut.

"Ibu Megawati kami minta segera turun ke Surabaya secepatnya. Keadaan ini tidak baik bagi partai apalagi menjelang pemilu," kata salah satu tokoh loyalis PDI-P Surabaya, Mat Mohtar kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2014).

Kata Mat Mohtar, polemik antara dua pejabat publik yang sama-sama kader PDI-P Surabaya, yakni Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana akan menimbulkan pencitraan yang negatif di kalangan publik Surabaya. "Jika memang ada kecurangan dalam pelantikan Wisnu Sakti Buana sebagai wakil wali kota, kami minta dengan hormat agar Pak Wisnu segera mundur," tegasnya.

Dia menilai, tanpa Wisnu, roda pemerintahan Kota Surabaya masih tetap berjalan lancar. Dia mencontohkan, hampir tidak ada ketimpangan di pemerintahan setelah Bambang Dwi Hartono mundur dari wakil wali kota untuk maju ke Pilgub Jatim sejak pertengahan 2013 lalu.

Seperti diberitakan, hingga sepekan setelah dilantik pada Jumat (24/1/2014) lalu, Wisnu belum juga dapat bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma. Bahkan Risma tidak hadir dalam pelantikan Wisnu dengan alasan sakit.

Ternyata Risma masih mempersoalkan proses pelantikan Wisnu yang dinilai tidak prosedural. Ada dokumen syarat pelantikan yang diduga dipalsukan oleh pihak Ketua DPC PDI-P Surabaya itu.

Wisnu yang sebelumnya menjabat wakil ketua DPRD Surabaya itu menggantikan posisi Bambang Dwi Hartono yang mundur untuk maju pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim 2013 lalu. Wisnu dipilih dalam forum paripurna anggota DPRD Surabaya yang sempat alot karena tarik ulur kepentingan politik di internal DPRD Surabaya, November 2013 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com