Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta Indrianto: Bolehkah Saya Ucapkan Assalamualaikum?

Kompas.com - 30/01/2014, 20:34 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pendeta Indrianto yang hadir sebagai pembicara dalam Bincang Senja, membuka diskusi tentang masa depan keberagaman Yogyakarta dengan mengucapkan assalamualaikum. Namun, sebelum mengucapkan salam itu, pendeta lulusan Univesitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta ini meminta izin kepada pemeluk agama Islam yang hadir. Sebab, dia mengaku sering kali ditegur ketika mengucapkan assalamualaikum.

"Saudaraku yang memeluk agama Islam, saya meminta izin, bolehkah mengucapkan salam dengan assalamualaikum?" tanya Pendeta Indrianto kepada peserta acara Bincang Senja yang Muslim, Kamis (30/1/2014).

Mendengar pertanyaan tersebut, secara serentak puluhan pemeluk agama Islam yang hadir dalam acara itu mengiyakan. Setelah diizinkan, Pendeta Indrianto lantas mengucapkan salam.

"Terima kasih saudaraku. Kenapa saya bertanya, sebab setiap kali mengucapkan assalamualaikum saya selalu ditegur," katanya.

Ia mengaku pernah ditegur oleh salah satu ormas ketika melayani korban gempa di Klaten karena membuka pembicaraan dengan assalamualaikum. Tak hanya non-formal, ketika menghadiri acara formal kecamatan pun, ia pernah juga ditegur karena membuka sambutannya dengan assalamualaikum. Menurutnya, membuka pembicaraan dan sambutan dengan mengucapkan assalamualaikum karena hatinya ingin membuat senang orang-orang yang disapa.

"Niat hati saya, ingin menyapa dan yang disapa itu biar senang. Kalau berpapasan dengan orang Jawa, ya mengucapkan Sugeng Siang (Selamat Siang), tentu orang yang disapa akan senang meski yang mengucapkan bukan orang Jawa," katanya.

Tak hanya itu, Pendeta Indrianto mengaku pernah ditegur oleh pendeta-pendeta karena datang dalam acara doa yang diadakan oleh salah satu ormas Islam. Padahal kedatangannya tersebut sebagai bukti tindakan nyata akan sikap toleransi.

"Dalam ajaran kami, ketika kamu ditampar pipi kirimu, berikanlah pipi kananmu. Kasihilah musuhmu. Jadi ketika kekerasan dilawan dengan cinta kasih, saya yakin mereka akan berubah. Doakan saja terus sampai sadar," katanya.

Acara Bincang Senja dengan tema "Masa Depan Keberagaman Yogyakarta" ini diadakan oleh Jaringan Gusdurian, Aour Indonesia, dan Komunitas Makaryo. Hadir sebagai pembicara antara lain Subkhi Ridho (JIMM), Elga Sarapung (interfidei), Hairus Salim (LKIS), dan Pendeta Indrianto (Pirukun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com