Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Sepanjang 3 Km

Kompas.com - 28/01/2014, 20:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Cara unik dilakukan warga Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng saat memprotes jalan rusak di desa mereka. Warga menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak sepanjang 3 kilometer dari total 5 kilometer jalan yang menghubungkan kantor Desa Kembiritan dengan Desa Gentengwetan.

"Sudah mulai Senin malam warga tanam pohon pisang di tengah jalan. Jadi yang bisa masuk cuma motor sama mobil kecil," kata Ayu Sulityowati (20), warga yang rumahnya di pinggir jalan yang ditanam pisang.

Ayu menjelaskan, kondisi jalan di depan rumahnya sudah semacam kubangan lumpur. "Berkali-kali orang naik motor atau anak sekolah yang naik sepeda jatuh di jalan itu," katanya sambil menunjuk kubangan air.

"Belum lagi batu-batunya yang tajam. Kalau nggak hapal jalan pasti susah lewatnya, apalagi musim hujan seperti ini," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Nur Alim (35), warga setempat. Ia mengatakan, sejak dibangun 13 tahun yang lalu, jalan tersebut belum pernah tersentuh perbaikan. "Padahal jalan ini selalu dijadikan jalan alternatif menuju Banyuwangi kota kalau seumpama ada kegiatan di Genteng yang nutup jalan. Jalan ini tembus ke wilayah Desa Gentengwetan dan banyak warga yang menggunakan jalan ini. Bukan hanya warga sini saja kok yang memanfaatkan," keluhnya.

Belum lagi banyaknya truk yang melintas di jalan tersebut karena banyak warga yang memproduksi batu bata dan jarak lintas yang lebih pendek dibandingkan lewat jalur utama, ungkap Nur Alim. Alim menjelaskan warga sudah beberapa kali mengajukan perbaikan jalan desa sepanjang 5 kilometer itu.

"Tapi entah kenapa setiap akan realisasi selalu gagal dan dialihkan ke jalan lain. Padahal jelas-jelas ada laporan kepastian jalan ini akan diperbaiki. Dan ini tahun keempat kami mengajukan, tapi tetap saja tidak terealisasi. Nggak ada perhatian dan penjelasan dari pemerintah apa yang menyebabkan perbaikan jalan selalu ditunda," jelasnya.

Dia hanya berharap, pemerintah memberikan solusi atas permasalahan jalan tersebut. "Katanya kami suruh menunggu pertemuan dengan pihak kecamatan dan dinas terkait," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com