Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 10.000 Ha Sawah di Pantura Jawa Terendam Banjir

Kompas.com - 25/01/2014, 07:18 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Sekitar 10.000 hektare sawah di sepanjang Pantura Pulau Jawa, terendam air. Namun, tak semua lahan tersebut sudah ditanami atau mendekati masa panen.

“Kami akan membantu petani yang sawahnya terendam dan tanamannya mati. Kami sudah menyiapkan bantuan bibit padi," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, di Kendal, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2014).

Ribuan hektare sawah yang terendam banjir di sepanjang Pantura, sebagian belum ditanami. Kalaupun sudah ditanami, ada pula sebagian sawah yang usia tanamannya belum lebih dari satu bulan.

Dalam kunjungannya ke Kendal itu, Rusman menyerahkan bantuan berupa bibit unggul hortikultura kepada kelompok tani setempat. Meski ada ribuan sawah tergenang, Rusman menyampaikan pula bahwa area pertanian di kawasan lebih tinggi dengan tanaman mendekati usia panen lolos dari banjir yang menerpa.

Rusman tak membantah, meski masih ada tanaman yang selamat dari banjir, hasil panennya tetap tak optimal yaitu berupa padi yang basah. “Panen padi yang baik adalah pada musim kemarau. Karena padinya kering,” kata dia.

Menurut Rusman saat ini sudah dilakukan koordinasi dengan Bulog untuk menampung panen petani sesuai ketentuan harga sekalipun kualitas panen turun. Bersamaan, pemerintah juga mengupayakan bantuan pinjaman mesin pengering padi kepada para petani agar kualitas hasil panen tak terlalu buruk.

Soal stok beras, Rusman mengatakan saat ini masih ada sekitar 2 juta ton di Bulog. Menurut dia stok tersebut masih cukup untuk pasokan 8 bulan ke depan.

Kepala Dinas Pertanian Kendal, Sri Purwati, mengatakan jumlah sawah yang terendam banjir di wilayahnya mencapai 2.900 hektar, dengan sekitar 350 hektare di antaranya puso.

Usia tanaman di sawah yang puso, sebut Purwati, sekitar 1-4 minggu. Dia pun mengaku telah mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk memberikan bantuan kepada petani yang tanamannya mati akibat banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com