Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat Lingkungan untuk Pencemaran Sungai Citarum

Kompas.com - 25/01/2014, 06:34 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengakui bahwa Sungai Citarum merupakan sungai terpolusi di dunia. Status darurat lingkungan akan ditetapkan. Langkah tegas pun tak akan segan diambil.

"Sudah diumumkan, Sungai Citarum sungai terpolusi di dunia. Sungai Citarum sudah darurat lingkungan," kata Heryawan di rumah dinasnya, Gedung Negara Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/1/2014).

Heryawan mengaku malu memiliki sungai terpanjang di Jawa Barat berpredikat terpolusi di dunia itu. "Saya malu, dan seharusnya masyarakat, kita semua, juga merasa malu atas predikat Citarum sebagai sungai terpolusi," ujar dia.

Penanganan Sungai Citarum, kata Heryawan, adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun mereka yang tinggal di sepanjang aliran sungai tersebut. Peternak, pemilik pabrik, petani, dan unsur terkait, sebut Heryawan, bukanlah perkecualian.

"Kita akan mendiskusikan terkait penanganan Citarum ini, termasuk para petani, pemilik pabrik, kita akan berusaha untuk mengumpulkan semuanya," kata Heryawan. Surat keputusan yang menyatakan darurat lingkungan pun akan segera dia terbitkan.

"Nanti kami akan buat sebuah kesepakatan bersama. Jadi kalau melanggar apa nih sanksinya, sanksi secara masyarakat maupun secara undang-undang, kami akan diskusikan," ujar Heryawan.

Menurut Heryawan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana membuat sungai sepanjang 77 kilometer itu kembali asri, bersih, dan lestari. "Kalau sudah darurat lingkungan kan baru dilakukan antisipasi darurat," kata dia.

Ketika kondisi sudah dinyatakan darurat, ujar Heryawan, maka alokasi anggaran apa pun dapat digunakan, termasuk untuk menutup pabrik yang selama ini diduga menjadi penyebab utama pencemaran Sungai Citarum, atau untuk memenjarakan orang. "Kalau saya, menutup pabrik enggak mau, kalau menjarain orang mau," kata Heryawan menyindir para pemilik pabrik di sepanjang Sungai Citarum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com