Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Diperkosa, Tahanan Perempuan Ini Disiksa dan Diikat

Kompas.com - 24/01/2014, 19:38 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
 — Setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara selama beberapa hari, tahanan perempuan Polsekta Wajo berinisial Har (24) akhirnya mengungkapkan semua kejadian perkosaan dan penyiksaan yang dialaminya selama di dalam sel.

Setelah keluar dari RS Bhayangkara pada Kamis (23/1/2014) kemarin, korban kemudian dibawa oleh keluarganya ke Hotel Santika, Makassar, untuk menenangkan diri. Di situ, korban ditemui sejumlah wartawan dan mengungkapkan peristiwa perkosaan dan penyiksaan yang dialaminya di sel Markas Polsekta Wajo.

Hanya, korban enggan bertemu wartawan dengan alasan trauma melihat laki-laki. Akhirnya, wawancara dilakukan oleh wartawati dan direkam dengan menggunakan video audio. Dari pengakuan korban, sebelum diperkosa, ia sempat disiksa oleh tahanan pria. Selain disuruh membersihkan toilet, korban juga mengaku sering dipukul, dan kaki serta kedua tangannya diikat menggunakan mukena.

"Saya disuruh cuci WC, tapi saya membantah. Sering dibentak- bentak, dipukul dan pernah diikat kaki serta kedua tangan saya oleh tahanan bernama Nas," aku korban dengan nada ketakutan.

Setelah penyiksaan dilakukan, Nas mulai melecehkan korban hingga perkosaan di dalam toilet pun terjadi. Semula, Nas menggerayangi korban beberapa kali. Setelah itu, korban diperkosa. Rekan Nas, Sya, juga ikut menggerayangi korban. "Saya tidak berani berteriak karena diancam oleh pelaku," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Polresta KPPP Pelabuhan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wisnu Budhayya yang dikonfirmasi, Jumat (24/1/2014), mengatakan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah mengambil keterangan korban di RS Bhayangkara sesaat sebelum keluar dari ruang perawatan.

"Cuma, keterangan dia belum terlalu jelas. Namun, pengakuannya itu intinya dia diperkosa di dalam sel. Tapi, kita masih dalami dengan adanya keterangan korban yang bertentangan dengan keterangan tersangka dan saksi-saksi," tandasnya.

Terkait dengan penyiksaan yang dilakukan oleh Nas, ia pun belum bisa memastikan kejadian itu ada. Sebab, penyiksaan diungkapkan oleh korban, sedangkan tidak ada saksi-saksi yang melihat kejadian itu.

"Itulah yang menjadi masalah pengakuan korban disiksa, sedangkan saksi-saksi sesama tahanan tidak ada yang melihat dan mendengar," bantah Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com