Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Korban Banjir Manado, Warga Minahasa Bawa Sayur

Kompas.com - 23/01/2014, 13:03 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com — Berbagai aksi solidaritas untuk membantu korban banjir di Manado ditunjukkan oleh warga dari luar Manado. Seperti yang ditemui Kompas.com, Kamis (23/1/2014), sekelompok warga dengan menggunakan mobil bak terbuka membawa berbagai jenis sayur.

"Iya ini untuk kita bagikan buat mereka di posko-posko. Hanya ini yang bisa kami bantu," ujar Tresje, warga Modoinding, Minahasa Selatan.

Tresje memimpin sekitar 10 orang dari sebuah jemaat di Modoinding. Mereka membawa hasil kebun berupa kol, wortel, kentang, dan rempah-rempah. Mereka mengaku tergerak secara spontan membantu warga Manado yang terkena banjir bandang.

Selain dari Minahasa Selatan, warga dari berbagai daerah lainnya juga datang ke Manado. Sekelompok relawan dari Minahasa Utara mengaku sudah selama tiga hari belakangan datang ke Manado. Mereka turun ke wilayah-wilayah yang terkena banjir, membantu warga mengangkat sampah dan membersihkan lumpur.

Aksi solidaritas kelompok masyarakat itu membuat warga korban bencana terharu. "Ternyata budaya mapalus (gotong royong) di tanah Minahasa belum pudar. Kami merasa sangat terbantu. Mereka peduli dan membuat kami terharu," ujar Altje, warga Tikala.

Aksi solidaritas itu juga ditunjukkan warga dari Tomohon, Bitung, bahkan Bolaang Mongondow.

Kini sepekan setelah bencana, Kota Manado mulai bergeliat. Walau puing-puing akibat terjangan banjir bandang pada Rabu (15/1/2014) masih berserakan dan terlihat di sana-sini, warga mulai menunjukkan aktivitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com