Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.000 Warga Peduli Air Demo Wali Kota Batu

Kompas.com - 23/01/2014, 11:54 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 7.000 warga peduli air Umbul Gemulo, dari tiga desa, yakni Desa Bulukerto, Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, berunjuk rasa kepada Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, di Balai Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (23/1/2014).

Namun, ribuan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) tersebut, tidak ditemui oleh Wali Kota, karena sedang menjalankan ibadah umroh di Mekkah.

Ribuan warga tetap memaksa untuk ditemui oleh perwakilan Pemkot Batu. Kini akses Batu-Kediri ditutup total. Ribuan warga menggunakan jalan di depan Balai Kota Batu.

Warga secara bergantian melakukan orasi menagih janji Wali Kota Malang. Warga tak bisa masuk ke halaman Balai Kota, karena dijaga ratusan polisi dari Polres Batu dan diberi pagar kawat berduri yang mengelilingi pagar Balai Kota Batu.

Ribuan warga tersebut menuntut Eddy Rumpoko menaati rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Ombudsman. "Karena setelah ada rekomendasi dari KLH dan Ombudsman, hingga batas akhir tidak ditindak lanjuti oleh Pemkot Batu," kata Imam Junanto, juru bicara FMPMA.

Pada 28 Agustus 2013 lalu, kata Imam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Ombudsman merekomendasikan agar proyek pembangunan Hotel The Rayja dihentikan sebelum dipenuhi dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Pembangunan the Rayja itu dianggap mengancam keselamatan sumber mata air Umbul Gemulo yang selama ini menjadi sumber air bersih warga dan kebutuhan irigasi sawah di desa sekitar.

"Jika Wali Kota tidak mentaati rekomendasi KLH dan Ombudsman, jelas Wali Kota sudah kota mendirikan negara dalam negara. Karena rekomendasi KLH sudah jelas. Masyarakat tidak antipembangunan. Tapi pembangunan tidak harus mengganggu sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan warga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com