Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Sekolah, Siswi SD Ini Mengemis demi Bayar Kontrakan

Kompas.com - 22/01/2014, 15:26 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Ania Purmawati, siswi kelas II SD Negeri 35 Kota Bengkulu, pada usianya yang belia harus ikut menanggung beban rumah tangga dengan menjadi pengemis dan berjualan koran seusai pulang sekolah.

Saat dijumpai di simpang lampu merah Jalan Tribrata depan Markas Polisi Daerah Bengkulu (Mapolda Bengkulu), Rabu (22/1/2014) siang, Ania tampak masih menggunakan seragam sekolah menjajakan beberapa koran lokal kepada para pengendara mobil dan motor.

Sesekali ia menjual koran sambil menyanyi dengan berharap ada pengguna jalan memberi sumbangan kendati tidak membeli koran. Terkadang pula bocah perempuan ini mengemis jika berjualan koran sedang sepi.

Setelah beberapa lama menjajakan koran, Ania beristirahat sejenak untuk makan siang dengan membeli gado-gado tak jauh dari simpang lampu merah Jalan Tribrata. "Saya lapar Om, jadi saya beli gado-gado. Harganya Rp 5.000 untuk makan siang," kata Ania sambil membuka karet pengikat bungkus gado-gado.

Sekitar 15 menit makan gado-gado, Ania kembali berjualan koran. Setiap mobil yang berhenti di simpang lampu merah ditawari koran. Beberapa sopir tampak membeli koran yang dijual Ania, entah berniat untuk membacanya atau karena iba.

Kepada Kompas.com, Ania mengaku sudah berjualan koran sekaligus mengemis sejak duduk di kelas I SD. "Uangnya saya tabung untuk bantu bapak dan ibu bayar kontrakan. Kalau bapak kerja sebagai tukang bangunan, sementara ibu sebagai tukang gosok pakaian," katanya malu-malu, Rabu (22/1/2014).

Dari menjual koran dan menjadi pengemis, Ania dapat mengumpulkan uang Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per hari. Dalam bekerja sampingan, Ania biasanya ditemani sang nenek. Namun, hari itu kebetulan nenek tidak ikut.

Ania mengaku memiliki enam saudara. Dia adalah anak kedua. Adik-adik Ania masih kecil, tetapi sering ditinggal ibunya di rumah kontrakan karena harus bekerja menjadi tukang setrika.

Rumah Ania di Kelurahan Air Sebakul cukup jauh, sekitar 5 kilometer dari tempatnya biasa berjualan koran dan mengemis. Kalau pulang ke rumah, dia terkadang menumpang kendaraan atau dijemput.

Kendati sambil berjualan koran, hal itu tidak mengganggu kegiatan belajar Ania di sekolah ataupun di rumah. Ia mengaku sangat menyukai pelajaran Matematika. Makanya, Ania kerap mendapat nilai bagus untuk mata pelajaran eksak itu. Bahkan. Dia sempat menunjukkan nilai 100 untuk mata pelajaran Matematika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com