Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar: Saya 4 Malam Belum Pulang, Bapak

Kompas.com - 21/01/2014, 21:24 WIB
Sandro Gatra

Penulis


KARAWANG, KOMPAS.com
 — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher mengklaim bahwa penanganan bencana banjir dan longsor di wilayah Jabar berjalan maksimal. Proses evakuasi hingga distribusi logistik kepada para korban juga diklaim lancar.

"Penanganan berjalan lancar, evakuasi, tenda, tidak ada hambatan apa-apa. Logistik sangat lancar, persediaan sangat banyak," kata Aher saat memaparkan penanganan bencana alam di wilayah Jabar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Posko Pengungsian di Karawang, Selasa ( 21/1/2014 ).

Ikut hadir Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Pertanian Suswono, dan para pejabat negara lain.

Aher mengatakan, daerah yang diterjang banjir tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Akibatnya, ia mengaku mesti keliling daerah meninjau lokasi banjir. "Saya sudah empat malam belum pulang ke rumah, Bapak (Presiden SBY), keliling-keliling," kata Aher melalui alat pengeras suara.

Laporan yang disampaikan kepada Presiden, titik banjir di Jabar di antaranya terjadi di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, Bogor, Subang, Indramayu, Cirebon, Bandung. Khusus di Bandung, kata Aher, banjir lebih cepat surut dibanding tahun-tahun sebelumnya karena normalisasi Sungai Citarum.

Khusus di Karawang, banjir menggenangi 100 km jalan kabupaten, 50 km jalan nasional, 6 jembatan, dan 2 jalan terputus. Sebelum banjir, Karawang diterjang angin puting beliung yang merusak 1.027 rumah di 10 desa. Tak ada korban jiwa akibat empasan angin tersebut.

"Ada 65 sekolah terkena dampak banjir. Kami tidak liburkan, tetapi belajar disesuaikan dengan situasi," ucap Aher.

Untuk mengatasi banjir di Karawang, Aher berharap pemerintah pusat membangun danau kecil di Telukjambe. Lokasi itu menjadi langganan banjir lantaran pertemuan aliran Sungai Citarum dan Cibeet.

Terkait banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Aher mengakui tidak bisa dihilangkan lantaran luapan Ciliwung sudah terjadi sejak tahun 1611. Namun demikian, pihaknya akan berusaha agar banjir berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com