Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerabat Tak Tahu Aktivitas Harian Terduga Teroris Surabaya

Kompas.com - 21/01/2014, 05:38 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Antara
SURABAYA, KOMPAS.com - Keluarga terduga teroris yang ditangkap di Kedungcowek, Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/1/2014) malam, mengaku terkejut dengan penangkapan itu. Meski tinggal serumah, kerabatnya mengaku tak banyak tahu aktivitas M, terduga teroris tersebut.

"Saya kaget, saya tidak menyangka kalau adik ipar saya itu terlibat (terorisme), tapi semuanya masih belum terbukti, karena itu saya pasrahkan pada kepolisian saja," kata kakak ipar terduga teroris M, Latifah, di rumahnya, Selasa (21/1/2014) dini hari.

M tinggal bersama kerabat di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kenjeran, Surabaya. Latifah mengatakan M semula tinggal bersama ayah mereka. Namun, sang ayah kemudian dirawat keluarga lain dan M ikut keluarga Latifah. M adalah adik suaminya.

"Saya benar-benar tidak tahu kalau ada bom di dalam rumah, karena M memang anak pendiam yang jarang berkomunikasi dengan tetangga. Saya sendiri jarang bertemu, karena saya berangkat kerja pukul 05.00-06.00 WIB dan M tidak ada di rumah kalau saya datang," aku Latifah.

Menurut Latifah, dia hanya tahu M kadang-kadang keluar rumah mengenakan kopiah seperti orang mau mengaji. "Saya nggak menduga macam-macam, karena dia memang sempat mondok, tapi saya nggak tahu pondoknya apa dan di mana," kata dia.

Selain itu, lanjut Latifah, M juga pernah berjualan telur puyuh dan roti lapis yang dititipkan ke beberapa warung. "Saya juga tidak tahu, apakah kegiatan itu masih jalan atau tidak," ujar dia.

Tim Densus 88/Antiteror dan Polda Jatim menyatakan telah mengintai dua terduga teroris, M dan R, sejak Minggu (19/1/2014) malam. Mereka berdua kemudian ditangkap di sekitar SPBU Kedungcowek, Surabaya, Senin sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah penangkapan, rumah M pun digeledah.

Dari penggeledahan, ditemukan sejumlah rangkaian bom, berupa saklar dan tabung sepanjang 30 sentimeter, berdiameter 5 sentimeter, berisi paku. Rangkaian tersebut menurut polisi dilengkapi dengan timer.

Anggota Densus 88 mendapatkan pula sejumlah buku dan bendera hitam dari penggeledahan itu. Rumah yang ditinggali M dikitari dengan garis polisi. Pengamanan lokasi melibatkan Polrestabes Surabaya dan Polsek Kenjeran. Rangkaian bahan peledah dan bukti lain sudah dibawa dari lokasi, Senin sekitar pukul 22.45 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com