Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2014, 07:43 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Surutnya banjir tidak membuat warga yang menjadi korban tenang. Selain harus berhadapan dengan lumpur tebal, warga yang menjadi korban juga mengeluhkan banyaknya pencuri yang mengambil kesempatan di dalam kesempitan.

"Beberapa barang saya hilang, dicuri orang. Kami tinggalkan rumah waktu banjir datang. Tidak semua bisa diselamatkan, jadi ya ditinggal. Waktu air sudah surut barang-barang masih ada. Kami belum berani menginap di rumah, masih takut. Tapi kini sudah ada yang hilang," aku Pengki, warga Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Sabtu (18/1/2014).

Selain Pengki, warga lainnya mengeluhkan hal yang sama. Ada yang mengaku lemari mereka dibongkar, dan uang yang ada di dalam lemari raib. "Tega sekali mereka, kita sudah kena bencana, mereka masih berani mencuri," tambah Florens warga yang sama.

Desa Tateli merupakan salah satu desa yang dihantam banjir bandang pada Rabu (15/1). Puluhan rumah rusak parah, dan tiga warga tewas akibat terjangan banjir. Air yang datang meluap tiba-tiba membuat banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang mereka. Kini banjir telah benar-benar surut, tetapi lumpur tebal memenuhi rumah warga dan jalan.

Desa Tateli berada di ruas jalan Trans Sulawesi. Terjangan banjir sempat membuat jalur transportasi terhambat. Sejauh ini, bencana banjir dan tanah longsor di Sulawesi Utara telah menewaskan 16 orang. Sementara puluhan lainnya dilaporkan hilang dan masih dicari. Di Tinoor yang dilintasi jalan Manado - Tomohon, sudah 5 korban tewas tertimbun longsor dievakuasi, dan masih ada sekitar 15 orang yang masih terus dicari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com