Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Sekolah Tak Kunjung Usai, Murid Belajar di Parkiran

Kompas.com - 17/01/2014, 14:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Murid-murid SD Negeri Krasak 2, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, terpaksa belajar di tempat parkir sepeda motor lantaran perbaikan ruang sekolah yang tidak kunjung rampung. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terganggu.

Kepala Sekolah SDN Krasak 2 Nuryanto mengungkapkan, sejak awal Januari lalu, pihak sekolah terpaksa memindah kegiatan belajar mengajar (KBM), khususnya murid kelas IV, ke tempat parkir agar tidak mengganggu belajar murid kelas VI yang sedang mempersiapkan ujian akhir.

"Selama ini, setiap ruang kelas yang ada dipakai untuk dua kelas. Kelas I digabung dengan kelas V, kelas II dengan kelas III, dan kelas IV dengan kelas VI. Setiap ruang hanya dibatasi dengan papan tulis atau lemari. Jadi saat guru mengajar di satu kelas, akan terdengar di kelas sebelahnya," tutur Nuryanto, Jumat (17/1/2014).

Kondisi tersebut, lanjut Nuryanto, jelas tidak kondusif, terutama bagi siswa kelas VI yang harus berkonsentrasi dalam mempersiapkan ujian nasional. Sekolah kemudian "mengorbankan" siswa kelas IV dengan memberi tempat belajar di ruang berukuran 2x6 meter.

Tempat itu hanya ditutupi atap, tetapi tidak berdinding. Padahal angin kerap bertiup kencang karena lokasi sekolah berada di lereng Bukit Menorah.

Nuryanto menjelaskan, sekolah yang berada tidak jauh dengan Gunung Tawing itu telah mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK) bidang Pendidikan tahun 2012 senilai Rp 220.500.000. Dana tersebut dialokasikan untuk memperbaiki ruang kelas IV, V, dan VI.

"Pelaksanaan rehab sendiri telah dimulai sejak Oktober 2012. Tapi sampai sekarang belum selesai," ucap Nuryanto.

Nuryanto berujar, hal serupa juga pernah dilakukan saat kelas VI pada tahun ajaran lalu hendak mengikuti UN. Waktu itu siswa kelas II ditempatkan di tempat parkir.

Pihaknya mengakui, jumlah murid di sekolah itu tidak terlalu banyak. Kelas I hanya 19 anak, kelas II juga 19, kelas III sebanyak 15 anak, kelas IV sampai VI masing-masing 10 anak. Namun, mereka tidak mungkin di digabung dengan SD lain sebab jarak antarsekolah cukup jauh.

Sejauh ini, kata Nuryanto, pihaknya telah melakukan konsultasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Namun, belum ada kepastian pembangunan rehab akan segera rampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com