Tawuran bermula pada Kamis (16/1/2014), kedua sekolah tersebut menggelar pertandingan futsal. Dalam pertandingan itu ternyata tim SMK kalah. Tak terima dengan kekalahannya, perkelahian antarkedua sekolah nyaris pecah saat pertandingan, tetapi dapat diredakan oleh panitia.
Ternyata siswa SMK tersebut masih menaruh dendam. Pada Jumat (17/1/2014), sekitar 50 orang siswa SMK mendatangi SMAN 7 Plus yang saat itu sedang istirahat. Para siswa SMK melempari sekolah hingga memecahkan kaca di ruang perpustakaan.
Tak terima sekolah mereka dilempari batu, ratusan siswa SMAN 7 Plus itu melakukan perlawanan menghalau puluhan siswa SMK dengan kayu dan balas melempar.
Dalam kejadian itu, beberapa siswa SMAN 7 Plus mengalami luka akibat terkena lemparan di bagian kepala, tangan, dan tubuh. Sementara satu orang guru magang mengalami luka lebam terkena lemparan batu saat hendak menangkap salah seorang pelajar SMK.
Beberapa menit tawuran terjadi, puluhan polisi dari Polres Bengkulu datang ke lokasi untuk mengamankan kejadian. Siswa SMAN 7 Plus tak terima karena beberapa rekan mereka terluka akibat terkena lemparan dan berusaha mengejar siswa SMK yang masih mengepung di luar sekolah.
Beberapa kali tembakan peringatan dilepas oleh anggota polisi hingga memekakkan telinga. "Pemicu kejadian karena siswa SMK tak terima kalah main futsal, lalu mereka mendatangi dan melempari sekolah SMAN 7 Plus. Sekitar tiga orang siswa SMK dan dua unit motor telah ditahan polisi," kata Kanit Reskrim Polsek Gading Cempaka, Iptu Muliawati, di lokasi kejadian.
Hingga kini suasana sekolah masih tegang. Pihak kepolisian berusaha menyisir beberapa tempat yang diduga sebagai lokasi berkumpulnya siswa SMK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.