Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Chikungunya Meluas, Dinkes Asapi Rumah Warga

Kompas.com - 16/01/2014, 19:05 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Wabah chikungunya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terus meluas ke desa-desa lainnya, seperti ke Desa Lancar, Kecamatan Laranga. Awalnya, korban chikungunya di desa ini hanya tujuh orang. Namun, kini jumlah penderita menjadi 11 orang. Di Desa Sukolelah, Kecamatan Kadur, dari 11 orang, penderita chikungunya menjadi 17 orang.

Hal ini membuat warga semakin resah karena lambatnya penanganan dari dinas kesehatan setempat. Saniman, warga Dusun Tolasan, Desa Lancar, Kamis (16/1/2014), mengatakan, setelah dirinya diserang lebih dulu, kini giliran istrinya dan anaknya yang diserang. Saat ini istrinya sedang mengalami sakit persendian di sekujur tubuhnya.

Hal yang sama dialami anak bungsunya yang sudah dua hari tidak masuk sekolah. "Kalau saya sudah hampir sembuh meskipun masih kaku untuk berjalan, dan di persendian masih terasa ngilu," kata Saniman.

Asmoro, warga lainnya, mengaku bahwa ia sekeluarga juga ikut terserang chikungunya. Beruntung, sebelum parah, dia bersama istri dan anaknya langsung memanggil dokter untuk datang ke rumahnya. "Awalnya keluarga saya sudah ada tanda-tanda ngilu di sekujur persendian. Namun, saya langsung panggil dokter dan tidak sampai parah," ujar Asmoro.

Terkait meluasnya wabah chikungunya, dinas kesehatan setempat langsung turun memberikan penyuluhan, memberikan abate untuk membunuh jentik nyamuk, dan terakhir melakukan fogging (pengasapan) di rumah-rumah penduduk yang terserang wabah chikungunya.

"Untuk Dusun Sumber, memang agak terlambat kami lakukan fogging. Namun, upaya untuk memutus mata rantai wabah chikungunya, petugas dinkes sudah turun memberikan penyuluhan," kata Junaidi, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Pamekasan.

Junaidi mengatakan, di Dusun Sumber, pengasapan dilakukan di 22 rumah, yang sebagian besar berdekatan dengan rumah warga yang terkena chikungunya.

"Tiga langkah penanganan yang sudah kami lakukan akan memutus mata rantai penyebaran wabah chikungunya ini," tandasnya.

Selain itu, pemberian abate dan fogging menjadi antisipasi adanya nyamuk demam berdarah. Chikungunya dan demam berdarah hanya berbeda sedikit walaupun terdapat kesamaan pada jenis nyamuknya.

"Kalau chikungunya hanya membuat nyeri persendian dan tidak menyebabkan kematian. Namun, jika DBD, jika tidak tertangani, bisa menyebabkan kematian," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com