Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem Terus Hantui Warga di Sulut

Kompas.com - 16/01/2014, 12:08 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Cuaca ekstrem masih terus akan menghantui wilayah Sulawesi Utara hingga beberapa hari ke depan. Peringatan ini dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Manado, Kamis (16/1/2014).

Saat ini, sejak pagi Kota Manado terlihat mendung. Dini hari tadi pun sempat hujan lebat, tetapi menjelang pagi hujan reda. "Kami takut melihat cuaca begini terus," ujar Samuel, warga Kampung Ternate, Kecamatan Singkil, Manado.

Samuel bersama ratusan warga lainnya terlihat sedang mencoba mencari barang-barang mereka di antara puing-puing rumah yang berserakan diterjang banjir, Rabu kemarin. "Rumah kami rusak berat, bayangkan air sampai di lantai dua. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Semuanya dibawa banjir," keluh Samuel.

Berdasarkan pantauan citra radar dan satelit cuaca, masih akan ada peningkatan aktivitas pembentukan awan hujan di atas wilayah Sulawesi Utara. "Diperkirakan cuaca buruk dan gelombang tinggi masih akan berlangsung tiga hingga lima hari ke depan," kata Prakirawan BMKG Samrat, Ratih.

Curah hujan yang tinggi di wilayah Sulut beberapa hari ini terjadi karena suplai air di atmosfer masih cukup banyak. Potensi angin kencang dapat terjadi pada siang, sore, dan malam hari. Ketinggian gelombang di perairan Sulawesi dan Kepulauan Sangihe Talaud berkisar antara dua hingga empat meter.

Pembentukan awan hujan di Sulawesi Utara berdampak pada terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang. Kondisi itu akan melanda hampir seluruh wilayah di Sulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com