Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pak Haji Biayai Perayaan Natal...

Kompas.com - 15/01/2014, 08:33 WIB

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com — Bertekad mewujudkan kerukunan antar-umat beragama, Haji Yusmin menjadi penanggung jawab dan juga menanggung biaya perayaan Natal di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Memang tidak mewah, tetapi setidaknya perayaan itu memberi arti besar bagi masyarakat.

Ditemui di rumahnya di Jalan Dewi Sartika Barat 3, Semarang, ia mengaku bersyukur perayaan itu bisa berjalan dengan lancar dan meriah. Yusmin mengatakan, gagasannya itu hanya dirancang tiga hari dengan dua orang panitia.

"Awalnya itu karena saya melihat kok tidak ada perayaan Natal bersama di kelurahan ini, makanya saya ajak Pak Pius Heru Priyanto yang kebetulan beliaunya ini di bidang kerohanian umat nasrani di LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). Saya sendiri ketuanya, panitianya ya akhirnya cuma berdua," ujarnya, Rabu (15/1/2014).

Dari situlah kemudian muncul ide untuk mengadakan perayaan Natal. Adapun perayaan itu sudah diselenggarakan pada Minggu (12/1/2014) di Balai Kelurahan Sukorejo dengan tema "Spiritualitas yang Menyehatkan".

"Alhamdulillah yang datang sekitar 75 persen dari undangan yang disebar sekitar 150. Padahal, hari itu hujan sejak pagi," ujar Yusmin.

Yusmin mengatakan, tak ada banyak uang menjelang perayaan. Panitia kemudian hanya membuat empat proposal permohonan bantuan dana. Dengan waktu hanya tiga hari, ia pun yakin akan kesulitan mendapatkan dana melalui proposal itu. Akhirnya proposal pun tidak dijalankan.

"Waktu itu Pak Pius bilang ragu karena tidak ada uang. Bagaimana kegiatan itu bisa jalan. Tapi saya bilang kalau takut tidak bakal jadi," katanya.

Ayah dua anak yang juga seorang tokoh masyarakat ini kemudian meminta bantuan rekannya yang juga seorang muslim. "Saya telepon, minta bantuan air mineral untuk perayaan Natal. Awalnya dia kaget dan bilang Pak Haji kok ngurusinnya Natalan, tapi kemudian memberi bantuan juga," tutur suami dari Sri Sulastri ini.

Selain itu, Yusmin juga mengajak sejumlah warga lain menjadi relawan. "Saya bilang pada siapa pun, ayo bantu dan ini yang balas Gusti Allah, karena enggak ada honornya, ya akhirnya jalan," tambahnya.

Sederhana
Yusmin mengatakan, perayaan itu memang sangatlah sederhana karena hanya dengan jamuan satu bungkus roti dan air mineral. Namun, menurutnya, perayaan yang terpenting bukan jamuannya, melainkan maknanya.

Gagasannya ini, ungkap Yusmin, dilakukan agar masyarakat di lingkungannya bisa turut menjaga kerukunan antar-umat beragama. Kaum mayoritas mengayomi yang minoritas, saling menghormati dan menghargai.

Yang lebih menggembirakan, menurutnya, bersamaan dengan perayaan Natal juga diselenggarakan pengajian akbar di beberapa wilayah yang masih satu kelurahan.

"Ada juga yang dekat dengan balai kelurahan untuk perayaan Natal, dan saat azan acara perayaan Natal dihentikan sebentar, kalau begini betapa indahnya. Saya hanya ingin kerukunan semacam ini terus ada di Kelurahan Sukorejo yang sangat heterogen," kata Yusmin.

Gagasan ini merupakan yang pertama kali dilakukan dan rencananya akan menjadi agenda tahunan. Pihak kelurahan juga memberi dukungan dengan hadirnya lurah setempat pada perayaan tersebut.

Goa Maria
Yusmin menceritakan, dalam upayanya menjaga kerukunan semacam ini bukanlah tanpa konflik. Ia mengatakan pernah terjadi pro-kontra saat akan dilakukan pembangunan Goa Maria di wilayah tersebut beberapa tahun lalu. Ia turut memperjuangkan agar Goa Maria tetap dibangun meski banyak yang menentangnya.

Akhirnya tempat yang sering digunakan untuk acara kaum Katolik ini pun bisa berdiri dan tetap damai. "Apa pun saya berani asal benar, Tuhan yang tahu segalanya," tandasnya.

Yusmin mengatakan, dirinya termasuk orang yang fanatik dalam beragama. Namun, fanatiknya hanya dalam hal-hal tertentu. "Urusan beribadah itu masing-masing, dan di tempat masing masing. Masa shalat di gereja atau kebaktian di masjid. Jadi saya termasuk fanatik, tapi dalam hal ibadah, kalau bermasyarakat semua saudara saya," pungkas Yusmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com