Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar Kupon Undian Palsu Dihajar Massa

Kompas.com - 13/01/2014, 15:23 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com — Heriyadi (39), warga Desa Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, tertunduk lesu di ruang penyidik Polsek Giri, Kabupaten Banyuwangi, Senin (13/1/2014).

Wajahnya tampak lebam, terutama di bagian mata dan bibirnya, karena diamuk massa warga perumahan Villa Bukit Mas, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, setelah kedapatan menyebarkan kupon undian palsu berhadiah mobil.

Afandi, warga perumahan Villa Bukit Mas, mengatakan, pada Senin pagi, Heriyadi dan seorang temannya berkeliling kompleks perumahan tersebut dengan mengendarai sepeda motor.

"Sambil berkeliling, pelaku menyebarkan undian di depan rumah warga. Setelah dicek, undian itu ternyata palsu sehingga warga menghadang kedua pelaku dan satu pelaku babak belur dihajar warga, sedangkan satu pelakunya lainnya melarikan diri ke arah sawah," jelas Afandi.

Menurut Afandi, di semua kupon undian berhadiah tertulis keterangan mendapatkan hadiah utama mobil dan mencatut nama Kepolisian Daerah Metro Jaya dan PT Indofood.

"Kan enggak mungkin kalau semuanya berhadiah mobil. Setelah dicek di dalam tas pelaku penyebaran ditemukan ratusan kupon undian yang belum tersebar. Setelah itu pelaku dibawa ke polsek," jelasnya.

Kepada penyidik, Heriyadi mengaku diberikan upah Rp 500.000 untuk membantu menyebarkan kupon tersebut. "Teman saya yang melarikan diri itu yang berjanji ngasih uangnya. Tapi sampai sekarang saya belum dapat uangnya," jelasnya.

Heriyadi mengaku, temannya berasal dari Kalimantan dan berkenalan di kereta api saat pulang dari Jakarta. "Sehari-hari saya jualan pakaian dan kos di wilayah Klatak. Di Banyuwangi baru dua bulan," akunya.

Sementara itu, Kapolsek Giri AKP Adi Winarno kepada Kompas.com membenarkan tertangkapnya pelaku penyebar kupon undian palsu.

"Pelaku sudah kami amankan, termasuk ratusan undian yang belum tersebar dan satu motor milik pelaku. Namun, kami masih belum bisa menjerat pelaku karena belum ada korban yang melaporkan kerugian akibat penyebaran kupon berhadiah tersebut," jelasnya.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. "Kami menduga ini dilakukan jaringan besar, tapi kami masih akan terus melakukan pneyelidikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com