Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renggut Empat Nyawa, Pengecer dan Distributor Cukrik Diringkus

Kompas.com - 12/01/2014, 13:35 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi sudah mengamankan tiga tersangka penjual dan distributor minuman keras jenis Cukrik yang menewaskan empat orang warga Jalan Pagesangan Surabaya pekan lalu.

Penelusuran jaringan penjualan cukrik ini akan terus dikembangkan sampai polisi menemukan bos besarnya. Ketiga tersangka yang kini diamankan di Mapolsek Gayungan Surabaya itu adalah, Atem Sutrisno (41) warga Kebraon Tegal dan Juyani (38) warga Mojokerto, keduanya adalah distributor, dan Khayati (40) pengecer Cukrik yang membuka lapaknya di kawasan Jalan Pagesangan.

"Kasusnya masih dikembangkan untuk menelusuri jaringan yang lebih luas, karena ini atensi Kapolda Jatim," kata Kapolsek Gayungan, Kompol Herlina, dikonfirmasi Minggu (12/1/2014).

Dalam praktik penjualannya, Atem Sutrisno menyuplai cukrik ke warung Khayati di Surabaya. Cukrik milik Atem didapat dari Juyani yang bermukim di Mojokerto.

Tersangka Atem dan Juyani adalah dua sahabat yang sudah lama bermain di bisnis miras. "Keduanya pernah tertangkap pada 2006 dan hanya dijerat pasal tindak pidana ringan," terang Herlina.

Dari tangan tersangka Juyani, Polisi mendapatkan barang bukti yakni, 91 botol air mineral besar isi cukrik, 48 botol mansion, 36 botol paloma, 4 plastik 1,5 L isi cukrik, 720 botol air mineral kosong, 364 buah tutup botol air mineral, dan 43 dus kosong.

Juyani --menurut sumber di kepolisian, mendapat suplay dari bos besar miras di Tuban. Seperti diberitakan, empat dari enam warga Menanggal Surabaya, peserta pesta miras Cukrik selama 24 jam nonstop tewas awal pekan lalu. Dua lainnya dirawat di rumah sakit.

Pesta miras itu digelar di komplek pemakaman kawasan Menanggal sejak pukul 17.00, Minggu (5/1/2014), dan berakhir pada Senin (6/1/2014) sekitar pukul 19.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com