Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kemenhut Curiga Singa KBS Tergantung karena Birahi

Kompas.com - 11/01/2014, 19:49 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com- Tim investigasi Kementerian Kehutanan (Kemenhut) cenderung mencurigai kematian Singa di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, disebabkan oleh perilaku satwa. Sebelum meninggal, Micheal, Singa jantan asal Afrika berusia 1,5 tahun itu diduga sedang birahi sehingga aktifitasnya tinggi.

Saat sedang birahi, kata Ketua Tim Investigasi Kemenhut Hariono, Singa akan terus bergerak berputar-putar tiada henti. "Saat birahi itulah, Micheal juga berdiri mencakar-cakar pintu yang di dekatnya ada tali sling yang menggantung, aktifitasnya yang over acting membuat kepalanya masuk ke tali dan tidak bisa keluar," kata Hariono di Surabaya, Sabtu (11/1/2014).

Hariono menambahkan, birahi si Micheal dipicu Singa betina bernama Lena yang kandangnya bersebelahan dengan kandang Micheal. Diduga, Lena memancarkan sinyal kepada Micheal yang membuatnya birahi tak terkontrol.

"Kami juga menemukan bekas cakaran Micheal di tembok setinggi dua meter, kurang lebih sama dengan panjang Tubuh Micheal," terang Hariono.

Atas kasus tersebut, kata Hariono, sebenarnya ada saksi kunci yang saat itu sedang tidur di dekat lokasi pintu kandang Micheal. Namun, sayangnya saksi tersebut tidak berkenan memberikan keterangan.

Hariono menegaskan, ilustrasi tersebut bersifat dugaan sementara. Pihaknya masih akan mendatangkan ahli perilaku hewan untuk meluruskan asumsi tersebut.

Seperti diberitakan, Michael ditemukan mati di kandangnya, Selasa (7/1/2014) pagi, karena lehernya terjerat tali sling pintu kandangnya sendiri. Dia ditemukan dalam posisi menggantung dengan kepala di bagian atas layaknya posisi orang yang mati bunuh diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com