Demo di Kodim TTU, Aktivis GMNI Diserang Orang Tak Dikenal

Ketua GMNI Cabang Kefamenanu Bernadus Budi Bani dan Kanisius Nahak selaku Sekretaris GMNI Petrus, Kamis (9/1/2014) kepada Kompas.com, mengatakan mengecam aksi penyerangan itu. Pihaknya telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian itu ke Polres TTU.

"Kita sangat menyesalkan perlakuan oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap penyerangan tersebut. Perjuangan kita sebenarnya murni, yaitu menuntut keadilan, dan tidak ada sebuah tendensi apa pun. Untuk itu, kami telah melaporkan ke Polres TTU untuk diproses secara hukum," kata Bernadus yang diamini Petrus.

Menurut Bernadus, atas insiden itu, pihaknya juga secara organisasi telah melapor ke pengurus GMNI pusat. "Kita sudah laporkan insiden ini ke pengurus GMNI pusat dan rencananya akan bertemu Komisi III DPR RI untuk membahasnya," ucap dua aktivis muda itu.

Bernadus pun merinci tujuh anggota GMNI yang luka berat ataupun ringan, di antaranya Petrus Usboko (luka parah di pelipis bagian kiri dan sempat dilarikan ke rumah sakit), Niko Taek, Yansen Abi (luka lecet), serta empat perempuan, yakni Maria Fatima Nahak, Febriyana Abi, Etty Kalui, dan Yunita Seran (cedera ringan).

Terkait insiden penyerangan itu, Kepala Polres TTU AKBP I Gede Mega Suparwitha yang dihubungi terpisah mengatakan telah menerima laporan tersebut. Pihaknya telah memproses laporan dengan memeriksa korban dan sejumlah saksi.

"Kita baru terima laporannya tadi, dan korban sudah divisum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Yang pastinya, kita akan tindak lanjuti kasus ini dengan meminta keterangan dari saksi-saksi ataupun korban," paparnya.

Informasi yang dihimpun Kompas.com menunjukkan, aksi damai 27 anggota GMNI di Kodim 1618 TTU terkait dengan beragam persoalan tentang kedaulatan NKRI yang terjadi di Indonesia, khususnya di daerah TTU yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Namun, belum tuntas berdemo, pengunjuk rasa tiba-tiba diserang oleh tiga orang tak dikenal.