Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tangker Terbakar, Pasokan BBM ke Sitaro Terganggu

Kompas.com - 06/01/2014, 21:50 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Tonny Supit mengakui terjadi gangguan terhadap pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke Sitaro, pasca-terbakarnya kapal tangker MT Sumber Mutiara IX.

"Suplai minyak terganggu. Ditambah lagi dalam dua hari ini Pertamina libur pada Sabtu dan Minggu," ujar Supit ketika ditemui di Pelabuhan Manado, Senin (6/1/2014) malam.

Menurut dia, suplai BBM dari kapal pengganti baru diisi pada hari ini. Kapal pengganti tersebut akan berangkat pada besok hari untuk memasok kebutuhan BBM di Tagulandang dan Siau.

Kapal MT Sumber Mutiara IX yang mengangkut BBM jenis bensin, solar dan minyak tanah dengan volume 700 ton, terbakar pada Sabtu (4/1/2014) pagi. Tim Terpadu yang terdiri dari beberapa unsur mencoba memadamkan api. Namun kapal tersebut tenggelam pada Senin sore tadi.

Supit juga menerangkan bahwa dari 700 ton BBM yang berada di atas kapal, baru sekitar 15 ton yang sempat diturunkan di Tagulandang. Pada waktu memindahkan BBM dari kapal ke mobil penampung itulah kapal tersebut tiba-tiba meledak dan terbakar.

"Dugaan sementara ledakan berasal dari percikan api akibat hubungan arus pendek dari pompa yang berada di atas kapal. Tapi penyebab pastinya menunggu Tim Forensik yang akan datang dari Makassar," jelas Supit.

Kini suasana di sekitar tenggelamnya kapal mencekam. Sisa minyak yang masih berada di dalam tangki kapal tumpah ke laut. Dikhawatirkan tumpahan minyak yang terus menyala itu akan mendekati pemukiman warga.

Tim Terpadu yang terdiri dari Basarnas Manado, Pemadam Kebakaran Manado, TNI, aparat polisi dan pemerintah daerah bahu membahu melokalisasi tangki penampung BBM di darat agar tidak ikut terbakar.

Sekretaris Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Sitaro, Ganda Mulalinda mengatakan, sebagian warga yang berada di tepi pantai telah dievakuasi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com