Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Naik, Penjualan Elpiji 12 Kg di Parepare Lesu

Kompas.com - 05/01/2014, 22:43 WIB
Kontributor Pare-Pare, Darwiaty Ambo Dalle

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Sejak harga elpiji tabung 12 kg naik, permintaan konsumen di Parepare, Sulawesi Selatan menurun. 

Sejumlah agen mengatakan, permintaan elpiji ukuran 12 kilogram bahkan menurun hingga 70 persen dibanding permintaan sebelum Pertamina menaikkan harga gas dengan alasan merugi.

PT Gas Mita Parepare misalnya. Dealer elpiji terbesar di Parepare tersebut, sejak beberapa hari terakhir lengang tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Warga yang memesan elpiji terlihat hanya satu-satu. Padahal sebelumnya, perusahaan tersebut kerap ramai didatangi warga yang memesan gas.

Minggu (5/1/2014) siang tadi, sejumlah karyawan petugas pengantar gas pun lebih banyak yang nongkrong karena tidak adanya pemesanan.

Kepada Kompas.com, Dian, karyawan setempat mengatakan, kenaikan elpiji 12 kilogram pada tingkat agen dari Rp 87.000 menjadi Rp127.500 per tabung ikut memicu lesunya pembelian konsumen terhadap gas tabung 12 kilogram.

"Inilah yang menyebabkan permintaan gas di sejumlah dealer ikut menurun," kata Dian.

Biasanya, PT Gas Mita bisa menjual hingga 200 tabung elpiji ukuran 12 kilogram per hari.

"Tapi sekarang, hanya bisa laku paling tinggi 50 tabung saja. Bahkan kemarin, satupun gas ukuran 12 kilogram, tidak ada yang laku. Konsumen langganan kami ada juga yang beralih ke gas isi 3 kilogram," ujar dia. 

Tak hanya dealer, kenaikan harga elpiji pun berdampak pada pekerja jasa antar tabung gas. Sebelumnya, mereka bisa mendapatkan upah Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per hari. Kini rata-rata mereka hanya mendapat Rp 50.000 hingga Rp 100.000 saja.

Ahmad, salah seorang pertugas jasa antar tabung gas ke rumah-rumah pelanggan mengaku, kenaikan harga gas, ikut mempengaruhi penghasilannya.

"Untuk menutupi kekurangan untuk kebutuhan rumah tangga, saya harus nyambi jadi tukang ojek. Karena bayaran kami memang tergantung banyaknya pesanan antar gas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com