Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Maling Ayam, Menantu Diserang Mertua

Kompas.com - 04/01/2014, 19:32 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

SITUBONDO, KOMPAS.com - Abusairi (36), warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, diserang mertuanya, Karindhi (70) pakai celurit. Begitu Abusairi ambruk bersimbah darah di dekat rumahnya, pelaku kabur menuju perkebunan di belakang rumahnya.

Warga yang melihat korban langsung melarikan Abusairi ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo. Namun karena luka yang dialami Abusairi cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke RSU dr Soebandi Jember.

Di saat bersamaan, polisi bersama warga sekitar yang lain berusaha mencari Karindhi. Setelah melakukan upaya pencarian sekitar 1 jam lebih, petugas yang dibantu warga menemukan pelaku di sebuah kebun tak jauh dari rumahnya sambil tetap menenteng celuritnya. Kardhini bersedia menyerahkan diri setelah diancam akan ditembak oleh polisi. Karindhi akhirnya membuang celuritnya dan langsung digelandang ke Mapolsek Panarukan.

"Untuk sementara kami langsung mengamankan pelaku pembacokan, meski berdasarkan keterangan keluarganya, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Sedangkan untuk memastikan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa, kami masih akan memeriksakan kondisi kejiwaannya ke dokter," terang AKP Supadi, Kapolsek Panarukan, Situbondo, Sabtu (4/1/2013).

Diperoleh keterangan, aksi penyerangan yang terjadi pada Jumat (3/1/2014) malam itu, bermula saat pelaku sengaja berjaga-jaga sambil menenteng celurit di halaman belakang rumahnya, karena dalam sepekan terakhir ini pelaku mengaku sering kemalingan ayam piarannya.

Namun, saat berjaga-jaga sambil menenteng sebilah celurit, secara tidak sengaja Abusairi muncul di gang rumahnya yang gelap. Mengetahui ada orang yang tiba-tiba muncul pada malam hari, tanpa pikir panjang, Karindhi pun langsung menyerang Abusairi yang merupakan menantunya sendiri.

"Selama ini pelaku sering seperti mengalami gangguan jiwa. Kata keluarganya, pelaku seperti selalu dihantui pencuri. Bahkan, 4 hari lalu pelaku sempat melaporkan kehilangan ayamnya  kepada kepala desa (Kades). Namun, setelah dicek kembali, ayamnya ada," kata Supriyadi, perangkat Desa Sumberkolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com