Aksi penjahat tersebut sebenarnya sempat dipergoki korban. Namun karena pelaku mengancam menggunakan pistol, korban tak bisa berbuat banyak. Korban bernama Hendra (31) warga Sirnagalih, kecamatan Indihiyang, Tasikmalaya tak menyangka sepeda motornya akan hilang begitu saja. Pria berprofesi Juru tagih itu sengaja memarkir sepeda motornya di depan gerbang SD karena tak berniat berlama-lama.
"Saya ada perlu ke SD Sinargalih. Baru saja naik ke lantai dua, saya dengar motor saya nyala padahal sudah dikunci. Pas saya kejar turun sambil teriak-teriak, pelaku menodongkan pistol sambil bawa motor saya," kata Hendra.
Menurut Hendra, pelakunya berjumlah dua orang. Mereka menaiki kendaraan honda Tiger, berjaket, dan mengenakan helm full face. Teriakan Hendra tak langsung didengar warga lantaran kondisi kampung sangat sepi. Salah seorang warga, Indra, lantas berusaha mengejar pelaku namun tidak berhasil.
"Saya kejar sampai arah Semarang, tapi sudah tidak terkejar," kata Indra.
Aksi kawanan penjahat bersenpi itu bahkan nyaris membahayakan nyawa dua orang anak warga setempat. Rafi (9) dan feri (13) yang tengah berjalan nyaris diserempet pelaku yang panik. "Saya lagi jalan sama Feri, itu motor larinya kenceng mau nabrak kami," kata Rafi.
Tak lama berselang, polisi datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Dari pendataan petugas, motor korban yang dibawa pelaku adalah Honda Blade nopol D 4649 IV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.