Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subarso menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan jalan tikus (jalan setapak buatan masyarakat) yang menyeberang rel kereta api. Setelah terdata, kata Subarso, pihaknya akan melakukan pendekatan dengan masyarakat supaya bersedia menutup jalan itu.
“Yang jelas, jumlahnya ada puluhan dan kami tetap akan menutup, tetapi masih butuh koordinasi,” kata Subarso, Kamis (2/1/2014).
Subarso menjelaskan, sebelum menutup jalan tikus tersebut, pihaknya akan membuat jalan alternatif yang menghubungkan perkampungan dengan jalan besar sehingga masyarakat tidak repot lagi ketika hendak menuju jalan besar.
“Tapi masih ada masyarakat yang tidak setuju. Alasannya, kalau lewat jalan kampung yang kami buat, jaraknya lebih jauh karena berputar,” akunya.
Subarso meminta PT KAI agar bisa membantu membuatkan palang pintu di lintasan kereta api yang tak berpalang. Terutama, di lintasan yang dilewati oleh kendaraan roda empat atau dua. Oleh sebab itu, angka kecelakaan akibat tabrakan kereta api dan kendaraan bisa berkurang.
“Dari 34 lintasan kereta api yang tak berpalang pintu dan biasa dilewati oleh kendaraan, baru ada 10 yang berpalang pintu. Selebihnya tak berpalang pintu sehingga membahayakan,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.