"Mudah-mudahan barangnya bisa dapat," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Husni meminta KPU Medan melaukan koordinasi yang intensif dengan kepolisian setempat agar logistik tersebut dapat ditemukan. Dengan begitu, kata dia, dipastikan tidak perlu ada pengadaan logistik baru.
Mantan Ketua KPU Sumatera Barat itu menuturkan, sebelum mengambil langkah, pihaknya terlebih dulu menghitung kebutuhan logistik di Medan dan kekurangannya. Ia menuturkan, berdasarkan perhitungan itu, baru dapat dicarikan alternatif pengadaan logistiknya.
"Seberapa besar kekurangannya, kemudian nanti dari sejumlah kekurangan itu ada beberapa alternatif tindakan," ujar Husni.
Disampaikannya, beberapa alternatif yang mungkin diambil misalnya meminjam logistik dari daerah terdekat. "Kemudian yang berikutnya langkah yang memungkinkan apabila misalnya tidak tercukupi juga maka bisa saja dilakukan pengadaan," kata Husni.
Untuk diketahui, KPU Medan mengungkapkan 8.000 unit kotak suara dan 9.000 unit bilik suara yang disimpan di gudang raib. Pegawai KPU Medan mengetahui kehilangan tersebut sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (30/12). Hal itu pun dilaporkan kepada kepolisian.
Sekretaris KPU pun melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Polisi mendalami kasus dengan melakukan olah tempat kejadian perkara. Beberapa saksi pun dimintai keterangannya. Perlengkapan itu merupakan kebutuhan Pemilihan Gubernur Sumatra Utara beberapa waktu lalu. Rencananya, alat-alat itu dipakai kembali pada Pemilu 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.