Arus lalu lintas dari arah Makassar tujuan Sulbar dan Palu serta sebaliknya berjalan lambat hingga menimbulkan kemacetan panjang beberapa kilometer. Sejumlah pengendara yang tak berani melintas banjir, memilih memutar haluan dan membatalkan perjalanan mereka.
Rizal, salah seorang korban banjir mengatakan, banjir musiman tahun ini lebih parah. Menurut Rizal, banjir bah dari luapan sungai Binuang karena sungai ini tak mampu menampung debit air. Kanal sungai dan got yang sempit di sekitar lokasi makin memperparah banjir.
“Pemicunya selain karena faktor sungai dangkal dan curah hujan tinggi, juga karena banyak kanal dan gorong-gorong yang tidak berfungsi maksimal serta ukurannya kecil. Debit air jauh lebih besar hingga tak bisa menampung,” ujar Rizal.
Dia berharap sungai Binuang dikeruk dan kanal serta got kecil yang sudah tak bisa menampung debit air segera diperlebar.
Sementara itu, meski rumahnya digenangi banjir, namun warga mengaku tetap bertahan di rumahnya. Alasannya, selain karena tak punya tempat lain, mereka khawatir harta benda seperti ternak kambing dan sapi dicuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.