Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tas Hitam Mencurigakan Dikira Bom, Ternyata...

Kompas.com - 31/12/2013, 02:53 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebuah tas hitam tergeletak di depan sebuah deretan rumah toko. Dikira berisi bom, penjinak bahan peledak dan Brimob Polda Bengkulu pun didatangkan. Namun ternyata isinya jauh dari perkiraan.

Tas tersebut tergeletak di depan ruko Foto Copy Adisan, di Kelurahan Surabaya RT 01 Nomor 47, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Senin (30/12/2013). Pemilik ruko, Azwi Syukur (60) melaporkan temuan tas tersebut ke Brimob Polda Bengkulu.

Berdasar laporan tas mencurigakan itu, polisi pun mendatangi lokasi. Apalagi letak ruko itu tak jauh dari markas Brimob. Garis polisi dipasang sampai mengundang perhatian warga di sekitar lokasi, menjadikannya tontonan sekalipun petugas berkali-kali mengimbau warga menjauh.

Belum juga pemeriksaan jadi dilakukan, muncullah Jazzputra (20), warga Desa Talang Pauh, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Tanpa bertanya maupun terganggu dengan kesibukan polisi di lokasi, Jazzputra begitu saja mengambil tas yang menjadi pusat perhatian.

"Hey, kamu siapa ambil tas itu?" tanya petugas polisi melihat tindakan Jazzputra. Mendapat pertanyaan itu, Jazzputra terlihat bingung sesaat sebelum menjawab.

"Ini tas saya, Pak. Saya tadi turun dari bus menurunkan tas dan lupa membawanya karena tadi terburu-buru. Isinya batu cincin dan pakaian kotor," papar Jazzputra. Ketika dibuka, betullah isi tas tersebut seperti kata dia, setumpuk batu kotor dan puluhan batu cincin.

Namun, cerita tak langsung tuntas saat itu juga. Kasat Brimob Polda Bengkulu, Kombes Edi Mardianto, tetap meminta Jazzputra diperiksa di Polres Bengkulu.

Cerita kembali kepada pemilik ruko. Ternyata, Azwi melihat Jazzputra turun dari bus bersama empat orang lain. "Dia turun dan langsung menaruh tas di depan foto copy saya, lalu bersama rekannya pergi begitu saja," tutur dia.

Azwi mengaku sudah berupaya memanggil Jazzputra. "Tapi dia berjalan begitu saja menjauh. Saya panik, jangan-jangan itu bom," lanjut cerita Azwi. "Makanya saya langsung hubungi Brimob." Ternyata...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com