Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Suara Dibuat dari Kardus, Ketua KPU Sultra Protes

Kompas.com - 28/12/2013, 13:32 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan bahan kotak dan bilik suara yang terbuat dari kardus untuk Pemilu 2014 mendatang.

Ketua KPU Sultra, Hidayatullah menyatakan, hasil uji coba, kotak suara dan bilik suara berbahan karton ternyata mudah terserap air. Sementara aturannya harus berbahan kedap air. Begitu juga dengan ketebalan karton yang tidak mencapai 6 milimeter (mm), hanya berkisar 3,5 hingga 4 mm. Hal itu sesuai dengan logistik yang telah diterima KPU Kendari dan KPU Kolaka Utara.

“Spesifikasinya jelas dalam peraturan KPU nomor 16 tahun 2013 dan keputusan KPU nomor 176 tahun 2013 tentang pengadaan logistik untuk bilik dan kotak suara. Nah, kita lihat hasil cetakannya sangat mengkhawatirkan. Padahal roh pemilu ada di kotak suara ini, bagaimana kalau basah, bagaimana keamanannya,” ungkap Hidayatullah di kantor KPU Sultra, Jumat (27/12/2013).

Menurutnya, pengadaan logistik berupa kotak dan bilik suara serta sampul pada Pemilu 2014 nanti memakan biaya sebesar Rp 4 miliar. Namun hingga kini, Hidayatullah belum menerima laporan jumlah total tiga jenis logistik tersebut.

“Proses pengurusan hingga pencetakan tiga jenis logistik pemilu diadakan pihak sekretariat KPU Sultra, selanjutnya didistribusikan ke KPU kabupaten dan kota. Saya sempat marah, kenapa mekanisme dan tahapan pengadaan logistik dan distribusinya tidak dilaporkan. Ironisnya, pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pemeriksa barang menghilang,” kesal Hidayatullah.

“Sekarang, saya mau minta konfirmasi, tidak ada orangnya. Menghilang. PPK ditelepon tidak diangkat, di-SMS tidak dibalas. Tidak bertanggung jawab sekali. Apa bukan kabur itu namanya,” geram Hidayatullah.

Pihaknya juga menerima informasi bahwa dstribusi logistik dilakukan pada malam hari. Ada sinyalmen pihak KPU kabupaten dan kota dipaksa menerima logistik itu oleh oknum aparat yang diduga mem-back up pendistribusian. Namun demikian, Hidayatullah belum mengetahui oknum aparat tersebut.

“KPU Sultra sudah bersurat ke semua KPU kota dan kabupaten untuk memeriksa logistik pemilu,” kata Hidayatullah.

“Kalau memang tidak sesuai spesifikasi, kita kembalikan. Kita lihat saja nanti hasil rapat mau seperti apa keputusannya,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris KPU Sulawesi Tenggara La Ode Andi Pili ketika dikonfirmasi menegaskan pengadaan logistik telah sesuai spesifikasi, sama dengan yang digunakan daerah-daerah lain di Indonesia.

“Sudah itu. Ada kepentingan apa. Tanya kanan kiri. Nanti, sekretaris yang jelaskan. Ada hal apa ukur-ukur,” protes La Ode Andi Pili.

Ia menuturkan, ukuran bilik dan kotak suara telah sesuai spesifikasi. Bahan juga kedap air, karena telah dilakukan uji coba dengan mencelupkannya ke air laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com