Peristiwa berawal ketika Bripda Diman tengah mengatur arus lalu lintas padat bersama anggota Pramuka di pertigaan Jalan AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin. Tiba-tiba saja, seorang pria menganiaya Bripda Diman dari arah belakang dengan double stick. Korban pun langsung jatuh tidak sadarkan diri setelah bagian kepalanya dihantam double stick. Setelah itu, pelaku melarikan diri dengan berlari melewati gang-gang kecil di Jalan Mannuruki.
Sementara itu, warga sekitar lokasi kejadian menolong korban dan membawanya ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Menurut keterangan saksi, Herman, warga sekitar lokasi kejadian menyebutkan, pelaku hanya seorang diri berlari ke arah Jalan Manuruki seusai menganiaya korban.
"Saya sementara main gitar di bengkel, tiba-tiba saya lihat korban terjatuh di tengah jalan. Saya bersama beberapa rekannya yang mengejar pelaku hingga ke ujung lorong di sekitaran Jalan Manuruki, tapi kehilangan jejak," katanya.
Menurut saksi mata, pelaku memiliki ciri-ciri tinggi badan sekitar 170 centimeter, berambut pendek cepak, mengenakan baju kaos singlet putih, bercelana olahraga bola warna merah dan menggunakan helm putih strip merah.
Hingga berita ini diturunkan, korban masih dirawat intensif di RS Bhayangkara dan belum sadarkan diri. Korban mengalami luka lebam di bagian belakang kepala akibat hantaman double stick. Pasca-peristiwa itu, sejumlah anggota kepolisian masih berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.
Sebagian anggota lagi mengejar pelaku dengan berbekal ciri-ciri yang disebutkan oleh saksi. "Kami masih kejar ini pelaku. Anggota kami disebar di beberapa titik," ungkap Kanit Opsnal Intelkam Polrestabes Makassar, Iptu Surahman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.