Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pendaki Tewas di Semeru

Kompas.com - 27/12/2013, 11:49 WIB
MALANG, KOMPAS.com - Danu Suwandana Saputra (28), berusaha tetap tegar saat menunggu jenazah ayahnya, Endang Hidayat (53), di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (26/12/2013). Obrolan bersama teman terlihat menjadi pelipur laranya.

“Ayah sudah berpesan, saya tidak boleh bersedih jika terjadi apa-apa padanya saat melakukan pendakian di Gunung Semeru," ujar Danu lirih, di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang. Semula Danu mengaku tak paham makna pesan ayahnya. "Setelah ada kejadian, saya baru tahu ayah akan pergi selama-lamanya."

Endang Hidayat, warga Jalan Carita C Nomor 199 Blok VII RT 6 RW 8 Sepanjang Jaya, Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Semeru, Rabu (25/12/2013) sekitar pukul 18.10 WIB.

Menurut Danu, ayahnya mengeluh pusing dan jatuh saat berjalan dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo, tepatnya di Watu Rejeng. Berikutnya, Endang mengatakan dada kirinya sakit. Menurut Danu, saat itu dia dan ayahnya berjalan bersama rombongan 15 orang yang terbagi dalam dua kelompok.

Rombongan tersebut, tutur Danu, berangkat dari Ranu Pani sekitar pukul 15.00 WIB. Setengah jam kemudian, rombongan tiba di Landengan Dowo. "Saat itulah ayah mengeluh dada kirinya sakit tapi mengaku masih sanggup melanjutkan perjalanan," kata dia.

Perjalanan pun dilanjutkan dan pada pukul 16.30 WIB tiba di Pos I pendakian. Di situ Endang mengaku tangannya kedinginan. Danu pun memberikan sarung tangan dan penutup kepalanya pada sang ayah. "Tapi ayah memutuskan melanjutkan perjalanan," katanya.

Pada pukul 17.45 WIB, rombongan sampai di Blok Watu Rejeng untuk istirahat lima menit. Baru lima menit melanjutkan perjalanan kembali, Endang mengaku pusing. "Kami berhenti. Ayah menurunkan tasnya dan duduk sebentar. Lalu ayah berdiri dan tubuhnya limbung. Ia terperosok sekitar dua meter di sebelah kiri jalur setapak,” ujarnya.

Danu bersama temannya segera menolong Endang dan membawanya ke tempat yang lebih tinggi. Menurut dia, saat itu Endang masih sadar. Danu pun membalut tubuh ayahnya dengan jaket tebal. Namun sekitar pukul 18.10 WIB Danu berkeyakinan sang ayah sudah berpulang.

Sesudah itu Danu turun ke pos Ranu Pani. Kamis sekitar pukul 04.00 WIB jenazah ayahnya dievakuasi ke pos pertama di Ranu Pani, selanjutnya dibawa ke RSAA di Malang.

Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS), Nova Elina, mengatakan belum tahu pasti penyebab kematian korban. Namun dia menduga Endang sudah punya riwayat sakit tertentu.

Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Nova mengatakan akan ada pengetatan pengawasan terhadap pendaki. "Kami akan melakukan pengawasan lebih ketat lagi. Apalagi, tahun baru nanti, jumlah pendaki pasti akan lebih banyak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com