Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek: Uang dari Tertuduh Teroris Itu Bukan Suap

Kompas.com - 26/12/2013, 21:39 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


BONE, KOMPAS.com - Terungkapnya dugaan suap yang melibatkan AKP AM, oknum Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terhadap belasan warga yang diperiksa sebagai terduga teroris, kini berbuntut panjang.

Saat diperiksa oleh Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) setempat, Kamis (26/12/2013), AM berkilah bahwa uang tersebut bukanlah sogokan, melainkan pemberian secara cuma-cuma.

AKP AM diduga telah memeras 11 warga yang diperiksa sebagai terduga teroris pasca-penembakan terhadap Suardi (51) hingga tewas oleh pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 di Jalan Poros Koppe, Desa Liliiawang, Kecamatan Bengo pada Kamis (17/10/2013 lalu.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bone, AKBP Ja'far Sodik langsung memanggil AKP AM. Kapolres menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeriksaan dan akan menindak tegas AKP AM jika terbukti telah memeras 11 warga itu.

"Sementara diperiksa oleh Propam, dan kalau memang terbukti bersalah, maka kami akan tindak tegas," singkat AKBP Ja'far Sodik.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Lappariaja, AKP AM mengaku uang tersebut bukanlah hasil dari pemerasan, melainkan merupakan uang tanda terima kasih lantaran dalam proses pemeriksaan, para terduga tidak terbukti sebagai teroris.

"Uang tiga juta tersebut saya diberikan secara cuma-cuma sebagai tanda terimah kasih," kilah AKP AM.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Kapolsek Lappariaja AKP AM diduga telah memeras 11 warga yang dicurigai sebagai teroris sebesar Rp 3 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com